BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Minimnya ketersediaan jagung—sebagai bahan baku utama untuk pakan ternak ayam—membuah harga ayam potong terus melonjak.
Pemerintah mengeklaim bahwa pakan menjadi penyebab utama mengapa harga ayam potong di pasaran terus mengalami kenaikan sejak beberapa bulan lalu.
Di Pekanbaru, harga ayam potong masih berada di atas Rp30.000-an. Harga ini tentu saja sangat tinggi jika dibandingkan dengan harga normal ayam potong di Rp20.000 ke atas.
“Masalah utamanya memang di harga pakan yang tinggi karena ketersediaannya minim. Begitu kondisi secara nasional sehingga juga berdampak terhadap harga ayam potong di Riau,” kata Kepala Dinas Perindagkop UMKM Provinsi Riau M Taufiq OH di Pekanbaru, Rabu, 5 Juli 2023.
Sekjen Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Muchlis Wahyudi mengatakan, tidak tersedianya jagung sebagai bahan baku pakan ternak harus segera disikapi oleh pemerintah.
Setiap bulannya, peternak membutuhkan jagung sebanyak 450 ribu ton. “Jagung merupakan komponen utama dari pakan ternak. Jagung itu 55-60 persen dari bahan baku pakan,” katanya.
“Sedangkan kami membutuhkan 450 ribu ton jagung setiap bulannya. Saat ini stok jagung kekurangan,” ujar Muchlis sebagaimana dilansir dari Republika.co.id.
Minimnya ketersediaan jagung membuat harga pakan ternak naik signifikan sehingga juga turut menggerek harga ayam potong ke level harga yang tinggi.
Dia menyebut, sejauh ini para peternak harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan jagung, yakni di atas Rp 6.500 per kilogram. Hal ini membuat harga pakan melonjak menjadi Rp 9.500 per kilogram yang biasanya di angka Rp 7.500 per kilogram.
Akibatnya, harga DOC atau day old chick juga turut naik ke harga Rp8.000. Naiknya harga DOC tentu akan memberatkan biaya produksi. Saat ini HPP dari ayam akhirnya menyentuh angka Rp22.500 per kilogram. Jika satu ekor ayam dengan berat 1,6 kilogram maka dibanderol di level Rp 38 ribu di masyarakat.***