BERTUAHPOS.COM – Setelah lebih dari dua bulan putus total akibat banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi, jalur Padang-Bukittinggi yang melewati kawasan Lembah Anai, Sumatera Barat, akan segera dibuka kembali untuk umum pada tanggal 21 Juli 2024 mendatang.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi bersama rombongan telah melakukan ujicoba penggunaan jalan tersebut pada Kamis 18 Juli 2024 kemarin.
“Alhamdulillah, kita sudah uji coba pembukaan akses jalan nasional Lembah Anai kemarin. Saat ini sedang kita evaluasi, karena secara bertahap mulai tanggal 21 Juli akan kita buka untuk umum,” ungkap Mahyeldi kepada wartawan pada Jumat 19 Juli 2024 .
Progres pembangunan jalan tersebut saat ini mencapai 30,15 persen dan ditargetkan mencapai 40 persen dalam dua hari mendatang. Namun, Mahyeldi menekankan bahwa meskipun jalan akan dibuka, pekerjaan tetap berlanjut karena medan yang rumit dan dipenuhi bebatuan keras.
“Pekerjaannya tetap berlanjut meskipun secara bertahap sudah kita buka tanggal 21 Juli ini. Kami mohon kepada warga yang melintas untuk tetap hati-hati dan bersabar dalam berkendara, serta tidak melampaui batas kecepatan yang aman,” tambah Gubernur.
Untuk memastikan keamanan, Mahyeldi menyebutkan bahwa lima titik di jalur tersebut akan diberlakukan sistem buka tutup.
“Kami mengikuti keinginan masyarakat untuk segera dapat melintas kembali. Namun, pengaturan jenis kendaraan dan batas kecepatan akan kami terapkan dengan ketat,” tegasnya.
BPJN Sumatera Barat, Thabrani, menginformasikan bahwa dari 16 titik rusak berat di jalur tersebut, 13 titik masih dalam proses perbaikan dengan skala prioritas untuk diselesaikan secepat mungkin.
“Kami menargetkan seluruh jalan bisa kembali normal pada tanggal 31 Oktober 2024. Uji coba dilakukan sekarang untuk memastikan bahwa tanggal 21 Juli dapat dibuka secara terbatas untuk umum,” katanya.
Jalur Padang-Bukittinggi melalui Lembah Anai mengalami putus total sejak musibah terjadi pada 11 Mei lalu, menyebabkan kerusakan yang luas di beberapa daerah seperti Kabupaten Tanah Datar, Padang Panjang, dan Kabupaten Agam.
Banjir bandang dan lahar dingin yang terjadi saat itu juga menelan korban jiwa dan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.