BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Wakil Komisi VI DPR RI M Haikal mengatakan, dengan jumlah luas kebun sawit 2,5 juta hektar, dapat dilihat bahwa 50 persen masyarakat Riau bergantung pada komoditi ini.
Perekonomian masyarakat di Riau dari sektor perkebunan sawit, saat ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Pusat, terutama dalam bentuk dukungan penguatan pasar dalam negeri.
Dukungan penguatan pasar itu bisa dilakukan dalam bentuk mandatory kepada perusahaan untuk menggunakan biodisel dalam operasionalnya. Setidaknya dengan adanya kebijakan ini akan membuat ketergantungan Riau terhadap pasar ekspor akan berkurang.
Realisasi perdagangan Crude Palm Oil (CPO) dalam negeri membuat hasil produksi minyak nabati setengah jadi itu akan lebih maksimal terserap di dalam negeri. “Masih banyak dukungan yang harus kami berikan untuk Riau, terutama dalam hal mendongkrak pasar minyak dari Riau. Itu sebenarnya bisa direalisasikan dalam bentuk kebijakan,” katanya, Senin (19/12/2016).
Haikal menyebutkan, dukungan lain yang sangat memungkinkan untuk dilakukan pemerintah, yakni dengan membentuk hilirisasi yang banyak. Dengan demikian, realisasi minyak mentah dari produski sawit akan mendapat penguatan harga yang maksimal.
Masyarakat tidak lagi dikhawatirkan dengan harga yang akan jatuh, karena gangguan pasar global. Hadirnya hilirisasi sektor sawit, dirasa perlu direalisasikan dalam waktu dekat. Dengan kata lain, upaya ini salah satu bentuk penguatan yang bisa dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah terhadap rasa aman perekonomian masyarakat.
“Jangan sampai hal ini terbiarkan begitu saja. Sehingga ada banyak potensi ekonomi masyarakat terbuang begitu saja. Kami akan sampaikan hal ini kepada pemerintah pusat. Diharapkan secepatnya ada realisasi. Entah itu dalam bentuk kebijakan atau apapun. Dengan kata lain, peningkatan ekonomi daerah tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada keterlibatan semua pihak,” tambahnya.
Penulis: Melba Ferry Fadly
Â