Ucapan Duka Cita Banjiri Facebook Dokter Andra Bikin Sedih

BERTUAHPOS.COM (BPC)– Ucapan duka cita terus mengalir atas meninggalnya Dokter Dionisius Giri Samudra atau biasa disapa Andra di Kepulauan Aru akibat sakit. Bahkan di time line facebook dibanjiri ucapan belasungkawa yang membuat hati sedih.

Dokter Andra mulai menjalani program internship di rumah sakit itu, Minggu (14/6/2015), setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Informasi dia mulai tugas pada instansi tersebut diposting pada akun Dionisius Giri, mulai pada 14 Juni 2015.

Sabtu (14/11/2015), pantauan kru bertuahpos.com, Andra sempat membalas satu pertanyaan temannya. Akun Ghea Arifah Shabrina Saputra bertanya, “Andraaa..di ambonko??”

Kemudian dijawab Dionisius Giri dan ini menjadi tulisan terakhirnya di facebook, “Bukan di ambonnya ge, tapi d kep aru,” tulis Andra pada 22 September lalu.

Ucapan duka cita dari sahabat, dan mereka yang bersimpati atas pengabdian Andra selama di Kepulauan Aru terus mengalir. Seperti yang disampaikan akun Reddie Seichiiero, “Selamat jalan Andra semoga damai di surga, keluarga di Jatim & Jateng sayang Andra.”

“Selamat jalan ka andra….” tulis Deborah Yudha.

“Selamat jalan, Tuhan memberi Tuhan yg mengambil,” tulis Ursulla Manusama.

Lalu ada Weningtyas Yuliana yang berharap pengabdian Andra diterima oleh tuhan yang maha kuasa. “Selamat jalan dokter. Semoga amal ibadahnya diterima disisi NYA,” komentarnya.

Seperti yang diberitakan, Dokter Andra berada di Kepulauan Aru sejak Juni 2015, dia diketahui mengabdi di sebuah puskesmas terpencil yang ada di wilayah tersebebut.

Keterbatasan sarana transportasi udara di Dobo membuat jenazah Andra sulit dipindahkan. Jenazah korban tidak bisa langsung dibawa ke keluarganya untuk segera dimakamkan karena hanya bisa dibawa melalui laut.

Sebelumnya, Kepala RSUD Cendrawasih Dobo, Hendrik Hentije Darakay kepada rekan wartawan mengatakan, Andra meninggal dunia karena sakit.

Namun dia enggan menjelaskan secara detail penyakit apa yang menyerang Andra. “Itu biar jadi konsumsi pihak rumah sakit dan keluarga saja, itu privasi,” kata Hendrik. (Riki)