BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri masih menelusuri pihak terkait penyelundupan sabu 1,6 ton di perairan Batam, Kepulauan Riau.Â
Wakil Direktur Dit Tipid Narkoba Bareskrim Polri Kombes Krisno Halomoan Siregar mengatakan, ada kemungkinan keterlibatan WNI dalam kasus ini.
Humas Kanwil Ditjen BC Khusus Kepri Refly Feller Silalahi mengatakan, sampai saat ini petugas belum menemukan muatan berupa narkotika jenis sabu-sabu. “Belum ada, masih negatif. Tapi pemeriksaan masih berlangsung,” kata Refly dikonfirmasi via pesan singkat, seperti diberitakan Antara.
Informasi dihimpun, muatan ikan beku kapal tersebut berkisar 40 ton, dan diperkirakan baru terbongkar habis jika diangkut 40 truk. Sedangkan, hingga Sabtu dini hari, baru 9 truk yang membawa keluar ikan-ikan beku tersebut.
Belum ada keterangan resmi dari pihak Bea Cukai maupun Mabes Polri. Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukamto tidak memberikan keterangan ketika didatangi sejumlah wartawan pada Sabtu dini hari.
Namun, berdasarkan data yang dihimpun, Kapal Win Long diketahui berbendera Taiwan dengan 28 kru, termasuk nakhoda. Kapal tersebut telah menjadi target operasi dan dalam pengintaian aparat sejak Desember 2017.
Tim gabungan menggunakan kapal patroli BC-2005 dibantu kapal patroli BC-2004 dan BC-2003 berhasil mencegat kapal tersebut di perairan Selat Phillips, lalu digiring dan tiba di Pelabuhan Ketapang Kanwil BC Kepri di Meral, Kabupaten Karimun, pada Jumat (23/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Informasi yang beredar di lapangan, Kapal Win Long mematikan GPS saat memasuki perairan Indonesia.* (bpc8)