BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mati. Manusia yang hidup saat ini ibaratkan menunggu giliran saja untuk menemui kematian.
Permasalahnnya, apakah kita manusia sudah mempunyai cukup bekal untuk kematian itu. Apa yang sudah kita dipersiapkan untuk kematian?
Pernahkan di setiap suap makanan yang kita makan, juga kita berikan satu suapan untuk orang lain. Pernahkan setiap pakaian bagus yang kita kenakan, juga kita kenakan kepada saudara kita yang membutuhkan?
Karena sesungguhnya, bukan apa yang kita pakai, atau apa yang kita makan, atau apa yang kita punya yang akan menjadi bekal untuk menghadapi kematian. Bekal kita untuk kematian adalah apa yang pernah kita berikan untuk mengenyangkan perut sesama, dan sehelai pakaian untuk saudara kita, dan juga harta yang pernah kita berikaN untuk membantu sesama orang lain.
Allah SWT telah menegaskan bahwa setiap yang berjiwa pasti akan mati.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati,” (QS: Ali Imran:185)
Sudah ada banyak sekali contoh kematian yang terjadi di sekitar kita. Seperti di Banten dan Lampung, tiba-tiba saja Allah menjadikan tsunami sehingga banyaklah yang menemui kematiannya.
Maka, mulai saat ini, apapun pekerjaan kita, lakukanlah dengan iman dan niat beribadah karena Allah. (bpc2)
Sumber: Khotbah Jumat Ustaz Muhsin S. Sampubolon, seorang mualaf yang pada awalnya bernama Sintong Sampubolon di Masjid Daruul Abrar, Pekanbaru.Â