BERTUAHPOS.COM (BPC)– Persepsi negatif publik terhadap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto terus berkembang. Apalagi setelah “digebuk” dua isu menohok, yakni pertemuan dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald J. Trump; dan kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kepada tempo, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai sosok Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto sebagai sosok yang baik. Ihwal kedua kasus itu, Akbar mengatakan dia tetap berpegangan pada norma hukum yang berlaku. “Selama kita tidak melihat dia melanggar hukum tentunya kita harus berprasangka baik,” kata Akbar di kediamannya, Jakarta, Rabu, (18/11/2015)
Sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Akbar menyatakan akan tunduk pada keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Walau pun Setya kader Partai Golkar yang pertama kali direkrut olehnya saat ia menjadi Ketua Umum Partai Golkar pada 1998.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto dilaporkan ke MKD oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said. Setya diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak dengan PT Freeport Indonesia.
Setya pun dituduh minta sejumlah saham Freeport dan saham sebuah proyek pembangkit listrik. Menteri ESDM menyatakan memiliki bukti rekaman perbincangan rekaman antara Setya Novanto dan petinggi PT Freeport. Kementerian ESDM telah menyerahkan rekaman tersebut kepada MKD. (Sumber: Tempo)