BERTUAHPOS.COM, BUKITTINGGI – Sudah 33 tahun Kota Bukittinggi dicanangkan sebagai destinasi wisata di Sumatera. Meski diusia sudah sangat matang, namun Kota wisata ini belum memiliki Rencana Induk Pariwisata Daerah (Ripda) sebagai “kompas” (penunjuk arah).
“Ripda sudah menjadi keharusan. Coba bayangkan bila berjalan tanpa petunjuk arah, apa yang terjadi?, bisa sesat, salah arah bahkan jalan ditempat. Ini tentu butuh perhatian kita semua agar pariwisata Bukittinggi semakin maju dan berkembang,” sebut Ketua Balegda DPRD Kota Bukittinggi, Propinsi Sumatera Barat, Ibnu Azis, kepada awak media.
Pariwisata Bukittinggi selama ini hanya kebaikan alam dan rahmat Allah, karena alam indah dan sejarah Bukittinggi. Maka dari itu sebut Ibnu Azis, sudah saatnya Bukittinggi punya destinasi objek wisata baru hasil inovasi.
“Kita butuh objekwisata baru. Bila tidak tentu kondisi Pariwisata Bukittinggi hanya itu-itu saja. Sedangkan kota dan Kabupaten lain di Sumbar, terus berbenah dan melangkah maju mempromosikan destinasi wisata, tentu Bukittinggi bisa ditinggal pengunjung,” terang Ibnu Azis.
Hal senada juga disampaikan Politisi Golkar Bukittinggi, Edison Khatib Basa dimana industri pariwisata di Sumatera Barat cukup berkembang dan maju. Masing-masing daerah terus berpacu menciptakan objekwisata baru, sementara Bukittinggi masih berkutat pada objek wisata lama.
“Daerah di-Sumbar kini berlomba-lomba memajukan industri pariwisata dengan melahirkan objekwisata baru. Sehingga wisatawan lokal dan mancanegara akan melirik objek wisata sesuai dengan selera masing-masing,” sebutnya.
Untuk saat ini sebut Edison, terlihat dari lama tinggal wisatawan di Bukittinggi. Selama ini wisatawan baik lokal dan mancanegara baru 1-3 hari tinggal di Bukittinggi. Idiealnya sebagai kota wisata lama tinggal wisatawan minimal 3-4 hari.
“Bila wisatawan lokal dan mancanegara lama tinggal di Bukittinggi akan berdampak kepada semua sektor kehidupan,” sebut politisi muda Bukittinggi itu.
Penulis : Khatik