BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Ribuan hektar sawah padi milik petani di Provinsi Riau terancam gagal panen. Hal ini akibat hujan deras yang mengguyur beberapa waktu lalu, membuat banyak areal sawah terendam banjir.
Dikonfirmasi hal ini, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Bulog Divre Riau dan Kepri, Tommy Despalingga tak menampik hal ini. “Memang akibat banijr yang melanda membuat waktu panen petani mundur,â€Â katanya, Jumat (19/02/2016).
Yang paling dikhawatirkan Tommy, akibat panen yang molor bakal membuat harga beras di pasaran meningkat. Sebab pasokan beras lokal yang berkurang, sedangkan kebutuhan meningkat pasca musibah banjir beberapa waktu lalu.
( Baca : Harga Beras Mahal, Disperindag Pekanbaru Janji Operasi Pasar)
Untuk itu pihaknya melakukan langkah-langkah antisipasi agar harga beras tetap stabil. “Kita memperkuat stok, lalu optimalisasi rasin, dan operasi pasar. Itu kita lakukan sebagai upaya antisipasi gejolak harga,†katanya.
Kata Tommy saat ini pihaknya sudah melakukan operasi pasar seperti di Pekanbaru. Bulog bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menjual beras murah dengan kualitas baik seharga Rp 8400 per kilogram.
Selain itu penyaluran raskin juga sudah dilakukan seperti Kampar mau pun Rokan Hulu (Rohul). “Kita salurkan dua bulan sekaligus, Januari dan Februari 2016. Beberapa daerah lain masih dalam tahap administrasi, mungkin karena pengaruh pergantian kepala daerah,†kata Tommy.
( Baca : Bantu Korban Banjir Riau, Pemda Ambil Jatah Beras di Bulog)
Selain itu Stok Bulog saat ini berkisar 25 ribu ton, masih cukup hingga Juni mendatang. Lalu Bulog Riau Kepri juga menargetkan penyerapan beras lokal sebanyak 5000 ton dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 7300 per kilogram.
Seeprti diberitakan sebelumnya, Dinas Pertanian dan Peternakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melaporkan sekitar 7.199 hektare (ha) areal sawah terendam banjir. Kondisi itu mengakibatkan 3.006 ha tanaman padi gagal panen dan 111 ha tanaman padi mengalami fuso.
Menurut dia, tiga daerah di Riau tersebut yakni Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kabupaten Kampar serta Kabupaten Rokan Hulu. Kondisi itu membuat para petani padi di daerah tersebut mengalami kerugian besar. Padahal daerah tersebut merupakan salah satu pemasok beras lokal Riau.
Penulis: Riki