BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau mengklaim ketersediaan dana pemerintah sepanjang empat bulan kedepan masih aman, meski dilakukannya penundaan Dana Alokasi Umum atau DAU oleh Pemerintah pusat.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Ijazi akhir pekan lalu. “Diperkirakan sampai akhir tahun untuk keuangan daerah kita masih aman, meski dilakukan penundaan penyaluran DAU,” ungkapnya.
Dia menambahkan, langkah yang dilakukan untuk menjaga keuangan pemerintah yakni dengan pemotongan perjalanan dinas sebesar 15 persen termasuk anggaran kegiatan yang memungkinkan untuk dilakukan pemangkasan.
Dia juga mengklaim sejak awal Pemerintah telah menghitung-hitung penggunaan anggaran daerah sampai akhir tahun, dalam rancangan keuangan pemerintah di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD-P).
Ada sebanyak Rp135 miliar DAU Provinsi Riau yang ditahan. Sisanya Rp86 miliar DAU untuk dua kabupaten di Riau, yakni Kabupaten Rokan Hulu dan Indragiri Hilir, juga dilakukan penundaan penyalurannya.
Dia menambahkan, secara umum meski ini hanya masalah penundaan penyaluran, tetap saja dalam sisa waktu yang sangat sedikit dikhawatirkan dana itu tidak bisa tersalurkan secara maksimal.
Penundaan penyaluran dana DAU selama empat bulan kedepan. Artinya, pada bulan Desember dana itu baru akan dikucurkan. Mengingat waktu yang sangat sedikit, kemungkinan besar dana tersebut juga tidak bisa direalisasikan secara penuh karena waktunya sangat sedikit.
Sementara untuk Dana Bagi Hasil (DBH), Riau kemungkinan besar akan di Pangkas sebesar Rp276 miliar. Dengan jumlah pemotongan dana tersebut, bisa dipastikan Riau kembali mengalami kekurangan dana.
“Itu baru kabarnya, sampai saat ini kita belum mendapatkan keputusan. Dari informasi yang kami terima kemarin mungkin akan ada pemotongan sebesar angka tersebut. Baru itu yang ada pemotongan. Yang jelas sekarang kami masih menunggu berapa angka pastinya,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Ijazi.
Dia menambahkan untuk saat ini baru ada justifikasi terhadap dana Migas, kemungkinan pada triwulan terakhir 2016 yang akan disesuaikan dengan Riau dapat potongan sebesar Rp226 miliar. Hak ini diakui Ahmad Ijazi akan sangat memberatkan keuangan pemerintah.
Penulis: Melba