BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman terlebih dulu akan melakukan pengecekan langsung ke Biro Ekonomi dan Dinas Sosial, soal mekanisme terbaru penyaluran beras Bulog.
“Saya akan cek dulu ke dinas masing-masing, tunggu dulu ya,” katanya, kepada bertuahpos.com, Jumat (4/8/2017).Â
Tersendatnya penyaluran beras Bulog kepada masyarakat miskin dikarenakan peralihan wewenang. Dimana seluruh tanggungjawab penyaluran beras itu dilimpahkan ke Dinas Sosial, baik provinsi maupun kabupaten dan kota.
Andi Rachman menyebut itu bisa saja terjadi. Sebab untuk melakukan pemindahan data biasanya membutuhkan waktu. Namun, jelasnya, masalah ini harus segera diselesaikan. Mengingat distribusi beras Bulog kepada masyarakat miskin merupakan hajat hidup orang banyak.Â
Sebelumnya bertanggungjawab terhadap masalah ini adalah instansi yang ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah, terutama untuk melakukan pendataan. Tahun 2017 peraturan itu diubah, Dinas Sosial di setiap daerah ditunjuk sebagai instansi penyalur beras tersebut.Â
Baca:Â Tidak Tersalurkan, Beras Miskin Menumpuk di Gudang Bulog
Menurut Kepala Bidang Pengadaan Bulog Riau Kepri, Edi Hanif, kini beras untuk masyarakat miskin itu belum tersalurkan sehingga menumpuk di gudang Bulog. Dari informasi diperoleh bahwa kendalanya berada pada peralihan data penerima beras untuk masyarakat miskin itu.Â
“Sampai saat ini, setahu kami belum final masalah data ini. Makanya beras belum disalurkan. Gudang kita menumpuk dengan beras saat ini. Karena Raskin tidak tersalurkan. Mungkin ini juga menjadi salah satu penyebab tingginya angka kemiskinan,” tambah Edi.
“Ini perlu dilakukan koordinasi antara dinas di Pemprov Riau. Kalau semakin lama ini dibiarkan, kami khawatir semakin turun kualitasnya. Kenapa kualitas beras bulog jelek saya rasa sudah terjawab,” katanya. (bpc3)