BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Â Pengelola Plaza Sukaramai menyebutkan apa yang dituntut para pedagang telah secara bertahap telah dipenuhi. Seperti menurunkan biaya administrasi, pemberlakuan sistem pembayaran servise cash (SC) dan tagihan listrik (TL) virtual account di BCA.
Â
Seperti disampaikan Direktur Operasional Plaza Sukaramai, Acdelina Tamaela kepada bertuahpos.com. Untuk administrasi virtual account, pihaknya menyepakati menurunkan dari harga Rp 3.000 menjadi Rp 2.000.Â
Â
“Sekali lagi untuk dijelaskan bahwa biaya administrasi bukan dari pengelola, tetapi memang administrasi dari bank dan kita sudah turunkan,” katanya Kamis (12/02/2015).
Â
Acdelina yang didampingi Legal Manager, Defri serta Julius, pimpinan keuangan menyebutkan pemberlakuan virtual account merupakan inisiatif untuk meminimalisir kebocoran saat pembayaran rekening listrik maupun servive cash. “Sebenarnya sistem ini memudahkan, apalagi dengan teknologi memudahkan pemilik toko membayar dimana pun dan kapan pun,” sebutnya.
Â
Sebab selama 14 tahun, Plaza Sukaramai menggunakan sistem pembayaran ke kolektor, lalu nantinya disetor kepada pengelola. “Namun ada kolektor yang tidak memberikan ke kita, dan sudah kita pecat. Jadi dengan sistem baru ini lebih mudah dan transparan,” katanya.
Â
Defri yang juga menjadi juru bicara saat dialog dengan pedagang, menuturkan hal serupa. “Ini untuk kebaikan bersama, sebagai bentuk perbaikan. Dengan sistem lewat teknologi ini ada kepastian pembayaran, dan servise cash itu kita terima tepat waktu, sehingga bisa kita kembalikan untuk operasional,” sebutnya.
Â
Defri katakan biaya administrasi yang ditawarkan sebelumnya Rp 3000 sebenarnya sudah jauh dikurangi. “Karena awalnya Rp 7.500, dan agar tidak memberatkan pedagang kita turunkan jadi Rp 2000,” tuturnya.
Â
Selain itu Defri menjelaskan pedagang tidak perlu khawatir dengan sistem virtual account. “Tidak perlu bikin rekening, bisa bayar tunai. Kita telah bekerjasama dengan pihak BCA menyediakan konter pembayaran di dalam Plaza, jadi tidak perlu khawatir,” tuturnya.
Â
Julius juga menambahkan bahwa pengelola dalam membuat kebijakan tidak mungkin memberatkan pedagang. “Kita ini ibarat satu kapal, tidak mungkin menjerumuskan (kebijakan), karena kalau pedagang susah, pengelola juga susah. Kebijakan tentu untuk kebaikan bersama,” tambahnya.
Â
Mengenai tuntutan lain seperti penambahan AC maupun menyalakan eskalator, Acdelina telah membenahinya. “Kita bertahap, pemeliharaan kita sekalu lakukan, begitu juga perbaikan. Ada yang ditambah dan diperbaharui. Yang jelas kita mencari jalan keluar bersama, pedagang tidak rugi dan plaza tetap ramai,” katanya. (riki)