BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Pasca terbakarnya ratusan kios pedagang Suka Ramai bersama bangunan Ramayana sejak Desember 2015 lalu, ternyata memberi efek pada sejumlah pedagang tekstil yang berada dibangunan Ramayana.
Beberapa pedagang mengaku mengalami penurunan omset sejak peristiwa kebakaran. Pedagang bahan kain Syifa Jaya Tekstil, Aldi mengaku mengalami penurunan hingga 30 persen sejak terjadinya kebakaran Ramayana tersebut.
“Sudah hampir empat bulan lah, sejak Ramayana terbakar di bulan 12 lalu, omset menurun sekitar 30 persen,” kata Aldi Selasa (5/4/2016).
Aldi menambahkan, jika biasanya dalam sebulan rata-rata toko tekstil dapat meraup omset Rp 200 hingga Rp 300 juta per bulan. Saat ini omset perbulan pedagang bahan kain hanya berkisar antara Rp 150 sampai Rp 200 juta per bulan.
Hal serupa juga dibenarkan Slamat pedagang bahan kain Berkah tekstil. Dirinya mengaku, mengalami penurunan omset sekitar 25 persen sejak peristiwa kebakaran Ramayana beberapa waktu lalu.
Salah satu penyebab penurunan omset tersebut dikatakan beberapa pedagang tekstil, karena letak toko yang tidak strategis dan tidak terlihat dari jalan lagi.
“Pertama karena tertutup dengan TPS ini, orang yang biasanya dapat melihat dari jalan sekarang tidak bisa, mesti masuk kedalam dulu, lahan parkir juga tidak bisa sebanyak dulu, alhasil pedagang malas berbelanja kalau parkir terlalu jauh,” jelas Aldi.
Namun, Aldi mengaku pasrah dan mengatakan penurunan omset ini bukanlah salah para pedagang Suka Ramai.
“Para pedagang itu juga korban, gimana lagi, kalau omset kita turun, anggap saja bukan rejeki,” kata Aldi
Sejak terbakarnya pasar Suka Ramai dan Ramayana pada 8 Desember 2015 lalu, saat ini pasar Suka Ramai sudah membangun kembali kios Tempat Penampungan Sementara (TPS) bagi para korban kebakaran.
Kios sementara atau TPS dibangun pada sekeliling area parkir atau halaman Ramayana hingga disepanjang badan jalan Hos Cokroaminoto. Posisi kios dibagi dua menghadap ke badan jalan dan menghadap ke bangunan Ramayana, sehingga letak bangunan TPS tersebut, memang tampak menutupi jejeran toko tekstil yang biasanya terlihat dari jalan Hos Cokroaminoto.
Penulis: nova