BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kredit usaha rakyat (KUR) yang digelontorkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam program pemerintah diyakini akan memberi nafas segar bagi petani kelapa di Riau.
Pihak BRI sudah duduk satu meja dengan Pemerintah Provinsi Riau dan bertemu langsung dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, untuk membicarakan masalah itu.
Kepada bertuahpos.com Andi Rachman mengatakan BRI mengajak debitur besar disektor itu, yang sudah memiliki pabrik kelapa dalam pengolahan kelapa, agar bisa bekerja sama dengan petani kelapa untuk memanfaatkan peluang kredit usaha rakyat yang digelontorkan oleh perbankan milik pemerintah pusat itu.
“KUR itu diharapkan bukan untuk variabel kelapa yang sudah ada. Tapi lebih kepada pengelolaan sampingannya. Misalnya sabut dan batok kelapa,” katanya, Kamis (04/02/2016).
Potensi memanfaatkan KUR yang digelontorkan BRI adalah langkah awal untuk kembali menghidupkan perekonomian masyarakat petani kelapa. Kabupaten Indragiri Hilir, salah satu daerah dengan kebun kelapa terluas di Riau bahkan di Indoensia. Namun dia mengakui bahwa potensi pengelolaan produksi hasil kelapa di wilayah itu belum dilakukan secara maksimal.
Dalam pertemuan itu, pihak BRI memberikan tawaran kepada Andi Rachman, “Riau maunya berapa,” katanya. Badan Usaha Milik Negara itu punya jatah untuk setiap derah di Indonesia dalam hal penyaluran kredit itu.
Pihaknya menawarkan agar jatah KUR untuk Riau bisa segera masuk. Jangan sampai Riau tidak kebagian jatah itu, sebab permintaan dari provinsi lain cukup banyak. Pihaknya menanyakan kepada Pemerintah Provinsi Riau, agar KUR bisa disalurkan ke sektor apa saja.
Selain berpotensi untuk mengangkat petani kelapa, Andi Rachman juga sempat membicarakan bahwa KUR bisa disalurkan ke sektor perikanan. Potensi ini bisa diangkat untuk memberikan nafas baru bagi nelayan. Sektor hilir dari perikanan Riau membutuhkan akses pasar dan finansial. KUR berpotensi untuk dikembangkan di sektor itu.
Sementara untuk sektor pasar, pihak BRI menawarkan kepada nasabah dan debitur mereka untuk menawarkan, agar bisa membuka pelauang pasar. Di sisi peternakan, peluang ditawarkan bisa dimanfaatkan untuk peternakan dan perkebunan. “BRI punya pengalaman untuk itu. Dan bisa di kembangkan sapi ini dengan menghasilkan berbagai produk. Jadi termasuk sektor pemasarannya,” sambungnya. Sayangnya, belum ada angka pasti yang disebutkan, berapa jatah Riau untuk KUR. (Melba)