BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Puluhan pemuda dan masyarakat, Jumat (5/12/2014) siang memblokir Jalan Sembilang dan berdemo di kantor Camat Rumbai Pesisir. Aksi ini buntut dari ketidaksenangan pemuda yang menduga ada kerjasama antara pihak PT Radick dengan pihak Kecamatan Rumbai Pesisir, terkait soal pengerjaan pembersihan limbah Chemical PT Cevron yang berceceran di Jalan Sembilang.
Â
Menurut keterangan Dodi, ketua pemuda setempat, dua pekan terakhir ini, Jalan Sembilang selalu berkabut. Pasalnya, ceceran limbah chemical PT Cevron yang dilansir menggunakan truk ke Pelabuhan PT Radick yang melintas Jalan Sembilang tidak kunjung dibersihkan.
Mereka berinisiatif untuk mendatangi PT Radick dan meminta perusahaan untuk membersihkan jalan. Mereka juga minta perusahaan untuk memberdayakan warga tempatan untuk membersihkannya. Perusahaan pun setuju dan bersedia mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp 1 juta.
“Namun setelah kami coba, ternyata untuk membersihkan tanah yang mengandung minyak itu sangat sulit. Akhirnya kami mencoba meminta agar biaya pengerjaan ini ditambah Rp 1 juta lagi untuk pembelian minyak mesin pompa air. Karena untuk membersihkan tanah yang mengandung minyak ini harus dibantu dengan semprotan air biar mudah mengeruknya,” ungkap Dodi.
Namun, PT Radick merasa keberatan untuk menambah biaya pembersihkan limbah Chemical PT Cevron tersebut. Karena, tidak menemukan titik terang, pemuda mundur dan tetap meminta perusahaan membersihkan.
“Awalnya kami tidak ada masalah, karena waktu Heru menyatakan ketidak sanggupanya mengeluarkan biaya Rp 2 juta, dia juga sudah meminta izin kepada kami untuk mencari orang lain yang bisa membersihkannya dengan biaya Rp 1 juta. Yang penting bagi kami jalan ini bersih saja itu sudah cukup,” ujarnya.
Masalah baru muncul setelah proses pembersihan jalan dilakukan oleh pihak kecamatan dengan biaya operasional Rp 2,5 juta. Artinya biaya ini di atas permintaan masyarakat tempatan. Karena tidak terima dengan keganjilan ini, kemudian pemuda dan masyarakat setempat melakukan demo serta memblokir jalan Sembilang.
“Ya jelas tidak terima lah kami, masak hal yang kecil begini juga diserahkan juga ke kecamatan, jadi apa fungsi pemuda setempat bagi perusahaan. Janganlah hal kecil seperti ini juga dikelola oleh kecamatan, maunya pekerjaan yang kecil-kecil ini kasilah untuk kami pemuda-pemuda setempat. Dan parahnya lagi, biaya operasional yang diberikan oleh pihak PT Radick kepada pihak kecamatan itu lebih besar dari pada yang kami minta, yakni Rp 2,5 juta, padahal kemarin kami yang meminta Rp 2 juta saja mereka tidak sanggup. jadi kami berfikir ada permainan apa pihak kecamatan dengan PT Radick ini,” cetusnya. (syawal)
Â