BERTUAHPOS.COM, PAYAKUMBUH – Meski helat Pemilu Kada serentak Jilid II di Kota Payakumbuh, Propinsi Sumatera Barat, terbilang masih cukup lama. Namun, Partai Politik didaerah Batiah itu sudah mulai membuka pendaftaran bagi calon walikota dan wakil walikota.
Begitu juga tokoh-tokoh masyarakat Payakumbuh baik yang berada di Rantau maupun dikampung halaman mulai menampakkan diri untuk ikut berkompetisi memperebutkan posisi orang nomor wahid di Payakumbuh itu.
Bahkan diprediksi banyak pihak, perebutan BA 1 M Februari 2017 mendatang bakal seingit. Mengingat penantang incumbent H. Riza Falepi (Walikota Sekarang) dan Suwandel Muchtar (Wakil Walikota Sekarang), merupakan mantan Walikota Payakumbuh 15 tahun silam.
Namanya tidak asing lagi bagi masyarakat Payakumbuh, Darlis Ilyas, dan juga bakal ikut mantan walikota Beni Muchtar dimana sekarang masih menjabat sebagai Sekda Kabupaten Dharmasraya.
Belum lagi nama-nama dari kalangan tokoh muda seperti Hendra Yani Anwar (Mantan Ketua KPU Payakumbuh), Almaisar, Nanda Setia Budi, Mawi Etek Arianto, Wilman Singkuan, YB.Dt. Parmato Alam.
Diantara partai Politik yang sudah membuka pendaftaran Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota, PDI-P, NasDem, dan Hanura. Ketua Partai NasDem Payakumbuh Nil Edwin saat menerima pendaftaran bakal calon Walikota dan Wakil Walikota menyebut jika NasDem bakal mengusung calon yang menang.
“NasDem akan mengusung calon yang akan menang. Jadi sebelum menentukan siapa yang diusung, maka NasDem akan melakukan surve elektabilitas. Jadi siapa saja yang popularitasnya tinggi dimasyarakat maka akan diusung Nasdem,” jelasnya.
Sementara Partai Hanura, baru Senin (21/3/2016) ini baru mulai membuka pendaftaran bagi calon walikota dan wakil walikota mendatang. “Memang kita sudah buka pendaftaran calon, hingga beberapa hari kedepan,” jelas sekretaris Hanura Payakumbuh Ofik.
Salah seorang bakal calon Walikota yang sudah mendaftar di Partai, Darlis Ilyas, mengaku terpanggil kembali untuk maju memimpin Payakumbuh karena panggilan hati. Dirinya menyebut, arah kebijakan Pembangunan semasa dirinya dulu tidaklah seperti apa yang terjadi sekarang.
“Saya kembali, karena panggilan hati. Payakumbuh harus lebih baik, dan acuan pembangunan itu harus jelas. Jadi saya waktu meletakkan arah kebijakan pembangunan Payakumbuh dulu, tidak seperti sekarang, seharusnya Payakumbuh sudah sangat baik tapi kenyataanya tidak demikian,” jelasnya.
Penulis: Khatik