Demo ini merupakan kedua kalinya yang dilakukan oleh HTI Riau untuk menolak kenaikan BBM. Aksi damai ini dimulai dari perpustakaan Soeman HS, Kantor Gubernur, kantor RRI, dan long march hingga Ramayana dan memutar arah ke pustaka.
“Kebijakan pemerintah saat ini kita menilai adalah kebijakan yang dzalim karena menyengsarakan rakyat dan kebijakan yang khianat karena sesungguhnya hal itu untuk menyukseskan liberalisasi disektor hilir,” ujar Abdul Muhaimin selaku juru bicara HTI Riau.
Untuk itu HTI menyatakan sikap pertama, menolak keputusan pemerintah menaikkan harga BBM karena telah menyengsarakan rakyat. Kedua, migas serta kekayaan alam yang melimpah lainnya merupakan barang milik umum yang digunakan untuk menyejahterakan rakyat.
“Ketigam rejim yang ngakunya merakyat tapi kenyataannya kebijakannya snagat mencekik rakyat dan tidak pantas di dukung,” lanjutnya. Keempat, SDA negeri ini bila dikelola dengan baik maka akan membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.