BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Menanggapi Perda DPRD Pekanbaru, Tentang kenaikan biaya Parkir kendaraan Roda 2 dan Roda 4 yang cukup drastis, beragam reaksi bermunculan dari masyarakat, mulai dari kaget, kecewa, protes sampai sindiran.
Belum berapa lama ini masyarakat pekanbaru Riau baru saja bebas dari musibah asap yang menyiksa pendapatan keuangan dan kesehatan, sekarang justru di tambah lagi oleh derita biaya yang mencekik, hal tersebut di ungkapakan MT. Arlan Mansyah Siregar, warga Rumbai.
“Saya sebagai masyarakat umum, saya sangat Kecewa dengan Perda Pekanbaru yang merevisi kenaikan biaya Parkir di sepanjang jalan dipekanbaru,” ungkapnya kesal Selasa (3/11/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, bukan dia tidak setuju dengan kinerja Pemerintahan Pekanbaru, tetapi menurutnya masih ada yang harus di revisi ketimbang biaya parkir.
“Bagi sebagian masyarakat yang hidup berkecukupan hal kenaikan biaya parkir ini biasa. Tapi apakah sudah diteliti bagi masyarakat yang kehidupannya sangat minim. Bayar Rp.1000 rupiah aja ngutang. Apalagi Rp.5000,” bebernya.
Dia berpendapat, cara menyadarkan masyarakat, guna mengurai kemacetan di Ibu kota Provinsi, bukan dengan cara menaiki tarif Parkir. “Bagi kalian para-para Berpangkat sangat Mudah mendapatkan uang 5 ribu rupiah. Bagi kami rakyat miskin ini, bermimpi saja pun tidak mampu untuk dapat kan 5000 rupiah, Bagi kami 5000 rupiah itu sangat banyak,” ungkapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Indah hanya mengeluarkan argumen menyindir, mendengar informasi terkait kenaikan tarif parkir.
“Wah masak iya? Hampir sama dengan harga nasi bungkus kalau gitu, ditanya setuju atau tidak, saya jawab pasti tidak setujulah,” ujarnya
Sementara Imam, masyarakat Umban Sari Rumbai menaggapinya dengan sentimenti dan mengajak mulai hari ini masyarakat Pekanbaru, siap siap mencari alternatif lain dalam berkendara.
“Pakai sepeda aja lah lagi, kalau masih ingin berkendara naik kendaraan pribadi, tinggal di daerah sendiri tapi serasa numpang,” ujarnya sinis.
Masyarakat berpendapat masih banyak tugas yang harus di benahi oleh pemerintah, mulai dari membenahi pengelolaan ruko-ruko tempat parkir yang dimiliki setiap pengusaha yang memakan jalan umum, memperbaiki kenyamaanan,keamanan, dan keselamatan kendaraan.
“Jika Itu saja tidak bisa di urus, mau di naiki Rp 100 juta pun harga parkir, tetap sedikit menaikinya. Jika alasannya untuk menambah PAD, sebelum kita melakukan itu, maukah para Pemimpin dan wakil rakyat menaiki busway pemko? Maukah para-para anggota DPRD itu, menggunakan angkot? Jangan hanya rakyat yang disuruh sadar, tapi wakil rakyat juga harus sadar , jadi tidak ada lagi anggaran untuk kendaraan dinas, semua wakil rakyat di wajibkan menaiki Busway pemko Itu baru merakyat” pungkas Arlan (nova)