BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Masalah rencana tata ruang dan wilayah atau RTRW Riau yang juga belum kelar hingga saat ini, dipastikan akan menjadi salah satu penghambat pertumbuhan investasi Riau di tahun 2016.
Deputi Sistem Nasional, Dewan Pertanahan Nasional, Mayjen TS Lumban T mengatakan, sejak awal pihaknya sudah meminta kepada pihak yang berwenang untuk segera menyelesaikan persoalan itu, dibeberapa wilayah termasuk Provinsi Riau. Desakan itu dalam upaya untuk menyeimbangkan kembali iklim investasi di Riau.
“Kami akan berikan masukan itu kepada pemerintah, untuk secepatnya menyelesaikan masalah RTRW. Selagi masalah ini belum terselesaikan iklim investasi Riau juga tidak akan membaik,” katanya.
Dia menambahkan, lembaga yang dipegangnya saat ini memiliki kewajiban untuk melakukan kondusifitas iklim investasi, serta menjamin keamanan ekonomi daerah. Selain itu, hadirnya RTRW dianggap sebagai salah satu alat untuk mempercepat pembangunan infrastuktur daerah. Dengan harapan perekonomian akan tumbuh.
Selain persoalan RTRW, pihaknya juga akan mendesak pemerintah untuk menyelesaikan persoalan tapal batas. Masalah ini juga terjadi dibeberapa wilayah di Riau. Bahkan sengketa soal tabal batas masih dalam tahap penyelesaian hingga saat ini. Investor dalam hal ini akan memilih jaminan keamanan dalam berbisnis. Wilayah yang sedang dalam status konflik dianggap mengancam investasi.
Jauh sebelum itu, Kepala Badan Penanaman Modal dan Investasi Daerah (BPBD) Riau, Ismaili Fauzi juga menuturkan hal yang sama. Masalah RTRW Riau memungkinkan investasi Riau tahun 2015 lalu sulit mencapai target.
Pasalnya, Pemerintah Provinsi Riau melakukan pembatasan pengembangan investasi sektor bisnis dalam skala besar. Perusahaan hanya diizinkan untuk mengembangan potensi yang tersedia.
“Karena RTRW, kami juga akan melakukan penurunan target invetasi Riau. Dari sebelumnya, 18,5 miliar rupiah menjadi 14 miliar rupiah. Untuk tahun 2015, kami masih dalam tahap pengitungan investasi. Kemungkinan tidak sesuai target,” katanya.
Dia menambahkan, dalam perjalanannya, mengejar investasi untuk Riau seperti yang sudah ditetapkan pemerintah memang cukup sulit. Pihak BPBD Riau sejak awal sudah memberlakukan sistem jemput langsung, dengan mendatangi pihak perusahan. Upaya itu dilakukan agar investasi Riau bisa tercapai maksimal. Namun demikian, ternyata usaha yang dilakukan tidak mudah. Mengingat hingga saat ini RTRW Riau belum juga di sahkan.(Melba)