BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemilihan Walikota (Pilwako) Pekanbaru 2017 sebentar menjadi pembicaraan yang hangat ditengah-tengah masyarakat. Dengan bermunculan baliho bakal calon yang mulai menunjukan dirinya ke publik tentu menjadi sorotan bagi masyarakat Pekanbaru.
Karena itu tentu sudah sewajarnya masyarakat dari berbagai profesi mempunyai kriteria khusus tentang calon walikota idaman mereka untuk periode selanjutnya.
Ari selaku security salah pusat perbelanjaan di daerah Sukajadi Pekanbaru memaparkan kriteria yang diinginkan untuk walikota Pekanbaru periode selanjutnya yaitu pemimpin yang mempunyai sifat tanggung jawab, amanah dan memiliki kinerja yang profesional selayaknya pemimpin
“Dari dulu sampai sekarang para calon-calon pemimpin hanya mengumbar janji-janji manis sebagai senjata agar masyarakat tergiur untuk memilih mereka. Janganlah hanya sekedar janji manis lagi, sudah kenyang rakyat-rakyat Pekanbaru ini dengan janji-janji tersebut,” paparnya di pos security kepada kru Bertuahpos.com, Jumat (01/04/2016).
Bagi Ari, yang terlihat selama ini hanya masalah proyek yang menghabiskan dana yang cukup besar namun hasil tidak sesuai. Untuk itu, ia meminta agar kedepannya masalah dana atau anggaran bersifat transparan.
“Untuk proyek kencang, tapi hasil nya gak sesuai, bahkan sampai terbengkalai. Jadi kami ingin tahu juga kan dana-dana nya itu kemana saja,” tambahnya.
Doni, yang berprofesi sam dengan Ari juga mengutarakan demikian. Masalah transparan dana dan anggaran yang terpakai untuk proyek harus jelas, transparan.
“Kalau bisa setiap proyek-proyek yang dikerjakan pemimpin dikawal dengan KPK, biar tau ujung pangkalnya. Katanya kota Madani, tapi kok korupsi nya kencang juga,” sebutnya.
Doni dan Ari menambahkan satu permintaan lagi untuk pemimpin yang akan maju selanjutnya. Bahwa meraka ingin setiap pekerja dibawah pimpinannya untuk dicek masalah kesehatan jasmani dan rohaninya.
Dalam hal ini yaitu soal Narkoba. Seperti beberapa pemberitaan diberbagai media massa, bahwa terbukti kepala daerah yang mengonsumsi obat-obat terlarang.
“Kalau bisa pertiga bulan, pekerja-pekerja dibawah naungan pemimpin itu dicek kesehatannya. Karena kebanyakan hasil survey saat ini para pejabat itu yang banyak mengonsumsi obat-obatan terlarang. Kalau sudah begitu, berarti kan sudah kena kesehatannya. Bagimana mau kerja dengan baik, kalau kesehatan jasmani dan rohaninya sudah kena. Dari diri mereka sendiri dulu harus bersih, baru benahi kota dan rakyatnya,” tutup mereka.
Penulis: Dilla