BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kedatangan Menteri Lingkungan Hidup atau LHK dan Kehutanan ke Provinsi Riau telah menyepakati bahwa lima bulan kedepan Riau kembali menyandang status siaga karhutla.
Hasil rapat koordinasi tersebut menghasilkan dua langkah jitu yang harus dilakukan Pemprov Riau untuk meminimalisir Karhutla di Riau. Diantaranya adalah langkah-langka struktural yakni sekat kanal modivikasi cuaca, watter bomming dan pemadaman api lewat darat.
“Itu langkah-langkah trukturalnya,” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.
Sedangkan untuk langkah-langkah non strukturalnya adalah mengindari terjadinya pembiaran di tengah masyarakat, kemudian melakukan patroli rutin, dan melibatkan langsung masyarakat dalam proses pemadaman ataupun pencegahan karhutla.
“Kanal bloking, atau sekat kanal sepertinya memberikan hasil yang cukup ampuh. Seperi yang kita lihat pada kondisi 1 Januari sampai 5 Mei tahun 2014 tercatat di satelit noah 7.271 titik api. Tetapi pada periode sama ditahun 2015 tercatat 1.893 titik api,” tambahnya.
Pada saat yang sama dalam rapat koordinasi siaga Karhutla tersebut sudah dilakukan pengamatan langsung ke lapangan. Hasilnya indikasi fisik bahwa kondisi gambut sudah mulai basah setelah dilakukan sekat kanal.
“Konsekuensinya, sebagian pohon sawit jadi mati. karena akarnya terendam air. Dengan demikian kalau kita pahami struktur tanah di Riau yang sebagian lahan gambut, sekat kanal sangat penting,” kata Siti. (melba)