BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Selamat Hari Kopi Dunia. Komoditi kopi punya tempat yang begitu istimewa. Minuman dengan rasa khas pahit ini membuat begitu banyak penikmatnya terlena. Hingga kopi masuk dalam komoditi yang diperhitungkan karena tingkat melihat dunia terus bertambah.Â
Di Riau ada suguhan kopi khas dari tanah gambut. Ini jenis kopi liberika. Memang belum seterkenal robusta akan arabika, namun kopi jenis ini tidak kalah dengan kebanyakan kopi lainnya di Tanah Air.Â
Asal usul kopi ini sebenarnya di Afrika Barat. Masuk ke Indonesia pada abad 19 untuk menutupi kekurangan kopi arabika yang ketika itu banyak diserang hama.Â
Ternyata kopi liberika betah hidup di tanah gambut kawasan Kabupaten Kepulauan Meranti Riau dan hingga saat ini produksi kopi itu terus berkembang. Ini juga menempuh proses yang panjang.
Balitbangtan bekerjasama dengan Dinas Kehutanan kabupaten itu melukan identifikasi dan mengevaluasi sifat unggul kopi jenis ini selama 3 tahun lamanya. Hingga akhirnya mereka berhasil menepas 2 varian kopi liberoid dengan nama LIM-1 dan LIM-2
Varietas hasil seleksi dari varietas lokal ini juga membuka peluang pemanfaatan lahan sub optimal untuk budidaya kopi karena sesuai dengan wilayah Kepulauan Meranti, kopi liberoid ini adaptif di lahan marginal khususnya lahan gambut.Â
Elsera, salah satu peneliti Balitbangtan mengatakan bahwa salah satu keunggulan varietas ini yaitu adaptif di lahan sub optimal,
“Kopi ini ditanam di lahan gambut yang banyak terdapat di wilayah Kepulauan Meranti,†ujar salah seorang peneliti Balitbangtan Elsera, seperti dikutip dari republika.co.id.
Badan Litbang Pertanian juga telah melakukan pengolahan biji kopi liberoid meranti dari kedua varietas ini. Menurut Elsera, kopi ini memiliki cirikhas gabungan dari karakter kopi arabika dan robusta.Â
Kopi Lim-1 dan Lim-2 punya nilai rasa dengan skor di atas 80 atau masuk dalam kategori excellent. Ini sangat berpotensi menghasilkan kopi sepsial.
Varietas LIM-1 memiliki potensi produksi 1,69 ton biji beras per hektar per tahun, sedangkan LIM-2 sebesar 1,98 ton biji beras per hektar per tahun dengan kadar kafein varietas LIM-1 sebesar 1,02% dan LIM-2 sebesar 1,11%. (bpc3)