BERTUAHPOS.COM(BPC), SIAK – Penurunan harga sawit tandan buah segar (TBS) terjadi beberapa pekan, hal ini membuat masyarakat yang memiliki penghasilan dari kelapa sawit semakin dituntut agar lebih Inovatif dalam mengolah usaha dan mencari penghasilan lain yang bisa menambah perekonomian masyarakat. Oleh karenanya banyak diantara masyarakat beralih untuk membuka bisnis.
Pasalnya, turunnya permintaan Crude Palm Oil (CPO) Riau pada pekan sebelumnya membuat harga tandan buah segar sawit di Riau juga ikut turun sebesar Rp. 51,02 perkilogramnya. Selain itu, faktor tersebut yang membuat harga CPO dipasaran bursa anjlok diantarannya ada pelemahan permintaan dari negara importir utama seperti Tiongkok, India dan Timur Tengah dan pelemahan permintaan itu bahkan mencapai 17 persen.
Selain harga murah, saat ini produksi buah sawit pun kini turun. “Biasanya dapat 3 ton, sekarang cuma 1 ton aja,”ungkap man selaku warga dayun, Rabu (20/1/2016).
Hal tersebut membuat sebagian masyarakat dayun beralih untuk membuka bisnis. Dia juga menambahkan Produksi turun karena faktor cuaca yang ekstrim.
“produksi turun karena faktor cuaca ekstrim, kena asap, terus cuaca kemarau beberapa pekan, jadi kalo mau kasih pupuk tunggu hujan dulu,”ujarnya.
Sementara hal lainnya yang menjadi penyebab turunnya harga minyak dunia, negara-negara itu lebih mendahulukan untuk mengkonsumsi minyak fosil ketimbang minyak dari olahan CPO ( baca juga : Harga TBS Sawit Pekan Ini Turun, Ini Penyebabnya )
Seperti beberapa warga yang bertuahpos jumpai, mereka saat ini beralih membuka usaha, hal itu dikatakan Mia, salah seorang warga Dayun yang membuka usaha Loundry dirumahnya,”harga sawit turun jadi kita mulai buka usaha untuk nambah pemasukan,”katanya.
Selain membuka usaha Loundry beberapa warga Dayun juga memulai bisnis dengan membuat Rental Game Play Station (PS). “Kalo mengandalkan penghasilan dari sawit saja tidak cukup, jadi kita coba untuk membuka bisnis rental PS,”beber Anton selaku pemilik PS.
Dampak dari penurunan harga dan produksi sawit saat ini menuntut masyarakat untuk memutar untuk guna menambah pendapatan mereka. Tak hanya usaha laundry dan rental playstation, beberapa warga lainnya juga membuka warung kelontong, bahkan memulai bisnis pakaian.
Seperti halnya Fitri Ibu dua anak ini memilih berjualan baju Door to Door di daerahnya,”Jual baju sistem Door to door mbak, buat nambah-nambah pemasukanlah,”tungkasnya.
Jadi anda akan mencoba bisnis yang mana untuk menanggulangi dampak penurunan harga kelapa sawit? (Ely)