BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau, meyakini harga kelapa di Inhil masih dikendalikan oleh beberapa kelompok tertentu, diantaranya perusahaan.Â
Â
Sekjen Apindo Peri Akri mengaku bahwa dirinya sempat bertanya langsung kepada kepala daerah Inhil, ketika dia dan tim Riau Inverstmen Award turun ke Inhil. Dengan kendali kelompok tertentu, jelas petani tak memiliki daya tawar yang layak. Bahkan pernah harga kelapa menyentuh angka Rp 400 per butirnya.
Â
“Ada apa ini? Apakah kepala daerah pernah turun langsung lakukan sidak ke perusahaan-perusahaan tersebut?,” tanyanya kala itu.Â
Â
Namun jawaban mengejutkan diperoleh ketika tim sidak dari kepala daerah menemukan antrian panjang di depan gudang perusahaan. “Padahal gudang itu masih kosong. Tapi pihak perusahaan sengaja membiarkan kelapa itu di perahu masyarakat sampai berhari-hari. Kan kasian masyarakat kalau seperti ini,” tambahnya.
Â
Peri menyebutkan, potensi kelapa di Inhil sudah diakui hingga negara ASEAN. Tidak jarang negara-negara luar meminta bahan baku dari turunan kelapa tersebut mampu memenuhi kebutuhan pokok perusahaan yang bergerak dalam pengolahan turunan kelapa.Namun sayangnya masih ada saja permainan harga dari pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan.Â
Â
Ia juga menyebutkan harga kelapa di Inhil terkesan sengaja dikendalikan oleh pihak perusahaan. “Saya mengakui bahwa potensi terbesar disektor kelapa adalah Inhil. Tapi masih ada pihak-pihak tertentu yang mengut harga. Kita juga tak mengerti, mengatur harga bagimana maskudnya,” kata Peri.
Â
Untuk mengatasi permasalahan ini, butuh tindakan tegas dari kepala daerahnya. “Itu fakta yang saya perbincangkan dengan Pak Bupati Inhil. Saya mengakui besar potensi kelapa. Tapi ayolah dikelola dengan baik. Jangan hanya memikirkan sekelompok orang saja,” tambahnya. (melba)
Â
Â