BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Gubernur Riau Arsyadjuliandi mengakui bahwa dirinya mendapat tekanan dari Presiden Jokowi. Riau mendapat tugas untuk tetap bisa menjaga Karhutla, agar tidak mengganggu pelaksanaan ASEAN Games di Palembang tahun ini.Â
Hal ini diungkapkan Andi Rachman saat ingin berpamitan dari acara pelantikan pengurus KONI Riau di Hotel Aryaduta, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Senin (5/2/2018) di Pekanbaru. “Kami diminta Pak Presiden untuk terus memonitor Karhutla. Kalau tidak nanti terganggu ASEAN Games,” katanya.Â
Dia menambahkan, pada dasarnya upaya penanganan Karhutla tetap harus dilakukan ada atau tidaknya ASEAN Games. Namun karena pada tahun ini ada momentum tersebut, makanya penekanan presiden terhadap peran aktif Riau untuk penanganan Karhutla tetap menjadi fokus utama.Â
“Kami akan monitor Karhutla, percuma kalau ada Karhutla nanti terganggu ASIAN Games kita. Ini penekanan dari presiden. Tahun ini harus bertekad. Di awal tahun ini harus dimonitor segera soal Karhutla,” katanya.Â
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan hingga kini penetapan status siaga asap terhadap Karhutla belum dilakukan, sebab dalam aturannya harus ada 3 daerah di kabupaten dan kota di Riau menetapkan status serupa. Barulah status itu bisa diteruskan ke Provinsi Riau.Â
“Saat ini kami sudah koordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota di Riau. Sejauh ini mereka masih bisa tangani masalah ini. Kami juga mengimbau kepada mereka, jika memang situasi mengharuskan daerah untuk menetapkan status siaga itu, silahkan saja, biar bisa ditindaklanjuti oleh provinsi,” sambungnya. (bpc3)