BERTUAHPOS.COM (BPC), MERANTI – Gubernur Riau (Gubri) H. Arsyadjuliandi Rachman dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim melakukan penyerahan bantuan Rumah Sedehana Layak Huni (RSLH), Peresmian Rumah Khusus (Rusus), Stimulan Perumahan Swadaya dan Bantuan Kapal Perikanan 5 GT kepada masyarakat Meranti, yang bertempat di halaman Kantor Camat Tebing Tinggi Barat, Kamis (21/12).
Sebelum menyerahkan bantuan rumah layak huni dan kapal nelayanan, Gubernur Riau H. Arsyadjuliandi Rachman dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim juga melakukan kunjungan ke Desa Tanah Merah dan Kedabu Rapat Rangsang Pesisir dalam kunjungan itu, Gubernur Riau dan Wakil Bupati menyerahkan sejumlah bibit Kepala, Sagu, Sawit, Karet dan menyempatkan diri untuk meninjau perkebunan kopi masyarakat.
Adapun jumlah rumah layak huni yang diserahkan sebanyak 167 unit, bantuan stimulan perumahan swadaya 273 unit, peresmian rumah khusus nelayan sebanyak 100 unit, penyerahan kapal nelayan 5 GT sebanyak 4 unit.
Menyikapi penyerahan bantuan tersebut, Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau atas bantuan yang telah diberikan untuk masyarakat Meranti. Ia berharap bantuan bantuan lainnya dari Pemerintah Provinsi Riau dapat terus mengalir ke Kabupaten termuda di Riau ini.
Wakil Bupati H. Said Hasyim juga menyinggung soal pembangunan infrastruktur jalan Mengkikip-Alai (Kampung Balak) yang terus amblas dan hingga saat ini masih terbengkalai. Padahal dana yang dikucurkan sudah hampir 100 Miliar.
Wakil Bupati menyarankan untuk membuka isolasi Meranti jalan di Kampung Balak tersebut harus dipindahkan kelokasi yang baru di Putong-Sungai Rawa yang menghubungkan ke Kabupaten Siak.
Jika itu bisa dituntaskan tentu Meranti dengan segala potensi yang dimiliki dapat lebih maju. Begitu juga angka kemiskinan yang mencapai 33 persen dapat segera ditekan.
“Pada dasarnya potensi Meranti sangat luar biasa baik dari segi perkebunan, perikanan, peternakan darat dan laut dan lainnya. Namun karena kondisi Meranti yang masih terisolasi menyulitkannya untuk maju,†jelas Wakil Bupati.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati juga berharap kepada Gubernur Riau memberikan alokasi APBD lebih untuk Meranti, karena sebagai sebuah Kabupaten termuda dengan tingkat kemiskinan tertinggi di sangat membutuhkan perhatian lebih dari Provinsi.
“Kita harapkan juga bantuan dari Pemerintah Provinsi untuk pengembangan perkebunan misal pembangunan sentra pembibitan hortikultura dan peternakan dengan memanfaatkan pakan yang diolah dari limbah Sagu disetiap Pulau,†harap Wakil Bupati.
Sejauh ini seperti dikatakan Wakil Bupati, telah mendapat bantuan sebesar 25 Miliar dari dana APBN untuk pembangunan Sentra pengolahan produk Sagu di Desa Sungai Tohor, jika yidak ada halangan tahun 2018 industri pengolahan Sagu sudah mulai dibangun dilokasi tersebut.
Menyikapi usulan dan masukan dari Wakil Bupati Meranti H. Saod Hasyim, orang nomor satu di Provinsi Riau itu berjanji akan mencoba membantu. Salah satunya pemindahan pembangunan akses jalan Mengkikip-Alai ke Putong-Air Mabuk yang dinilai lebih menjanjikan karena jatak tempuh lebih pendek dan menghemat biaya.
Begitu juga dalam hal bantuan perkebunan. Seperti diakui Gubernur Riau H. Arsyadjuliandi Rachman. Sagu Meranti sudah terkenal sampai ke Manca Negara, bahkan Hotel Hotel yang ada di Pekanbaru sudah menyiapkan Sagu sebagai menu. Begitu juga Kopi Liberika khas Meranti yang tumbuh didataran rendah dengan air payau
“Baik Sagu Meranti maupun Kopi Liberika sudah terkenal dimana-mana, kami akan membantu alat alat dan akan berusaha terus untuk membantu Meranti baik dalam bentuk Bantuan Keuangan maupun Fisik,†pungkas Gubernur Riau.
Sekedar informasi, bantuan bantuan yang diberikan oleh Gubernur Riau diserahkan secara simbolis kepada perwakilan masyarakat diantaranya Bantuan rumah layak huni sebanyak 167 unit di 11 Desa diberikan kepada masyarakat Alai, Kundur, Bandul, Bungur, Sokop, Anak Setatah, Teluk Samak dan lainnya
Bantuan stimulan Rumah Swadaya kepada perwakilan warga Alai Selatan, Alai, Kundur, Desa centai, Batang Meranti, Bagan Melibur dan lainnya.
Kapal nelayan 5 GT diberikan kepada Kelompok Nelayan Sinar Bahari dari Desa Tanah Merah 2 unit kapal dan jaring, Kelompok Nelayan Senepak Rangsang Barat 2 unit Kapal dan Jaring 1000 Meter. (rls)