BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU– Kebijakan menaikkan gas elpiji non subsidi ukuran 12 Kilogram dinilai bakalan berimbas pada harga pangan dan jasa. Sehingga akan berimbas terhadap beban ekonomi yang mesti ditanggung masyarakat.
Seperti yang disampaikan Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Peri Akri kepada bertuahpos.com. “Dampaknya pasti akan signifikan terhadap perekonomian. Secara otomatis bakal berimbas secara multiplayer, terutama pengusaha di bidang makanan,” ujarnya, Kamis (11/09/2014).
Selain itu saat ini pengusaha juga dirundung sikap wait and see jelang pelantikan presiden terpilih. “Kita melihat situasi real politik saat ini masih menunggu kebijakan-kebijakan dari Presiden terpilih nantinya seperti apa terkait perekonomian,” sebutnya.
Sambung Peri, sikap Apindo sendiri tidak menilai kebijakan tersebut salah. “Kita tidak menganggap kebijakan pemerintah atas naiknya elpiji salah. Sepertinya situasi pemerintah mau tidak mau mesti mengambil langkah tersebut,” sebutnya.
Seperti yang diinformasikan, Pemerintah setuju dengan kenaikan harga sebesar Rp1.500 per kg. Kebijakan korporasi ini ditetapkan setelah mendengar masukan pemerintah dalam rapat di Kementerian Perekonomian pada 8
September 2014.
Sehingga Pertamina dapat menaikkan harga sesuai dengan Permen No 26 Tahun 2009 tentang Pendistribusian Elpiji. (riki)