BERTUAHPOS (PEKANBARU) – Pemindahan pasar jongkok yang semula berada di pinggir jalan HR Soebrantas, Panam, ke dalam Jalan Purwodadi memang sempat ditentang oleh pedagang. Namun, perpindahan tersebut harus dilaksanakan terkait banyaknya masalah yang ada di sekitar pasar jongkok tersebut, seperti kemacetan dan berbagai masalah yang ada disekitar pasar jongkok.
Kini, pasar jongkok telah berubah nama menjadi pasar wisata. Namun, konsep pasar wisata tidak seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena pasar tersebut telah berubah fungsi dari pasar kering menjadi pasar basah.
“Pasar jongkok yang ada di Purwodadi ini harus dikembalikan sesuai dengan fungsinya dan jelaskan kepada masyarakat mengenai kenapa pasar kering bisa menjadi pasar basah, kalau begini kan kita jadi mempertanyakan limbahnya dibuang kemana?,” kata Kamaruzaman SH, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru.
Kamaruzaman juga mendorong Pemerintah Kota Pekanbaru untuk membuat dan mencari solusi untuk mengendalikan limbah dan harus segera diatasi. Karena masyarakat terganggu atas limbah tersebut, Pemko harus memberikan solusi untuk mengendalikan limbah secara maksimal dan pembuangannya harus bagus.
“Sepanjang tempat limbah itu tidak layak, maka akan menjadi permasalahan baru bagi Pemko.” ujar politisi Partai Demokrat ini.
Menurut Kamaruzaman, pasar wisata yang layak adalah dimana pasar itu enak dikunjungi, harga yang terjangkau, dan menjadi daya tarik bagi masyarakat.
“Disanakan masyarakat berwisata belanja, jadi ya buatlah masyarakat nyaman berwisata disana, jangan malah terganggu dengan bau limbah,” pungkasnya. (wan)