BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Said Saqlul Amri akhirnya angkat bicara, soal penandatanganan MoU dengan sejumlah wartawan yang mengatasnamakan Forum Wartawan Reaksi Cepat (WRC).
Â
“Kronologisnya seperti yang sudah saya informasikan sebelumnya, kepada kawan-kawan. Untuk membantu kinerja di posko, sebaiknya kita membentuk Forum Wartawan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana,” ujarnya, Senin (16/02/2014).
Â
“WRC sudah duluan mengajukan diri, sebab mereka sudah mengurus penguatan hukum berupa akta notaris. Setelah itu, barulah MoU itu terjadi dengan periode waktu satu tahun. “Ini tidak permanen. Sama dengan forum-forum yang lain,” tambahnya.
Â
Said Saqlul juga menyebutkan tidak ada anggaran yang dikucurkan untuk Forum WRC. Bahkan tim pekerja yang terlibat dalam forum ini tidak digaji. WRC dibentuk hanya untuk membantu kerja BPBD.
Â
“Anggaran dari mana. Sedangkan anggaran dinas saja tak keluar. Ini tak ade sangkut paut dengan anggaran,” tambahnya.
Â
Dia juga membantah perihal ketidaktahuan Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman saat penandatanganan MoU tersebut. Bahkan, dirinya telah meminta pihak gubernur untuk hadir dalam acara penandatanganan yang berlangsung akhir pekan lalu. Meskipun memang semuanya mendadak.
Â
Sedangkan mengenai orang-orang yang tergabung dalam forum tersebut, Said mengaku tidak tahu latar belakangnya. “Itu tak tahulah. Yang namanya forum semua orang bisa membentuk. Bukan kita yang merekut. Mereka sendiri yang bentuk. Abang tidak pernah tahu,” tambahnya
Â
Namun berdasarkan isi dari MoU, tidak lebih dari tujuan untuk memberikan informasi terkait bencana kebakaran dan kabur asap di Riau. Hingga saat ini, BPBD belum bisa lakukan evaluasi kinerja WCR karena baru hari pertama mereka bekerja.
Â
“Jadi, Abang sudah mengarahkan. Bahwa semua kegiatan di posko kita ini harus terpublikasikan. Ke depan ini akan dikumpulkan, dan akan membantu pekerjaan BPBD. Forum ini, lewat bergabung dengan kita, nanti mereka juga tergabung di Satgas Darat,” tambahnya.
Â
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, dinilai telah keliru dalam mengambil keputusan. Karena telah melakukan kerjasama dengan Forum Wartawan Reaksi Cepat (WRC) terkait informasi soal penanggulangan bencana kebakaran lahan di Provinsi Riau, akhir pekan lalu.
Â
Hal lain yang sempat membingungkan dan menjadi sorotan media massa, soal menandatanganan ‘Memorandum of Independen’ atau MoI. “Ini sejarah pertama yang pernah saya lihat. Biasanya MoU belum pernah ada MoI,” ujar Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Riau, Fakhrozi.
Â
“WRC itu wartawan mana. Sebutin apa mereka menulis berita. Jangan kotori profesi jurnalis dengan melakukan kerjasama tak jelas seperti itu,” tambahnya.
Â
Selaku kepala BPBD, Said Saqlul dinilai keliru. Rozi melihat pejabat pemerintahan Riau serampangan melakukan kerjasama tanpa melihat lebih jauh kepada kejelasan identitas suatu lembaga.
Â
“Tak masalah, selama ini tanpa BPBD kawan-kawan jurnalis lain tetap bisa bekerja. Selama ini yang membesarkan kerja BPBD adalah jurnalis yang punya media jelas,” tambahnya.
Â
Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman ketika ditanyakan perihal penandatangan MoI ini juga belum mengetahu sama sekali. “Saya belum tahu,” katanya, saat ditemui di gedung Gubri di hari yang sama. Pagi itu Plt sedang mengahadiri acara peluncuran e-goverment di Ruang melati. (melba)