BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Menjadi petugas haji itu tidak seperti pemandu museum. Saat diberangkatkan dari tanah air, mereka sudah harus “cap jempol” pada diri sendiri sebagai bentuk komitmen untuk melayani ragam jenis perangai jemaah calon haji (JCH) di Tanah Suci Mekah. Jika tidak, dipastikan mereka (petugas haji) akan abai dengan tugas-tugasnya.
Petugas haji di daerah kerja (Daker) Mekkah tidak sama dengan Jeddah dan Madinah. Menurut Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Khoirizi H Dasir, jemaah yang harus mendapat pelayanan di Jeddah hanya 11 sampai 15 kloter sehari. Kalau di madinah lebih sedikit. Paling hanya separoh dari kloter yang turun di Bandara Jeddah. Sementara di Mekah, semakin hari semakin banyak jemaah yang datang. Apalagi menjelang dan sesudah pelaksanaan Armina (Arafah-Mina).
“Karakteristik petugas haji di Mekkah berbeda dengan karakteristik petugas haji di Madinah dan bandara. Karena itu, petugas haji di Daker mekkah harus selalu konsentrasi dalam bertugas. Mereka harus hadir di setiap titik yang ada jamaah haji asal Indonesia. Tujuannya agar jamaah tahu bahwa kita petugas ada di situ. Makanya, petugas harus selalu memakai identitas petugas setiap saat,” katanya, seperti dilansir dari republika.co.id, Selasa, 9 Juli 2019 di Jakarta.
“Tanpa menanamkan komitmen yang tinggi, maka petugas dikhawatirkan akan menghindar dari tanggung jawab. Saya minta fungsikan tugas kita masing-masing tetapi saling bersinergi sehingga kekuatan kita bisa maksimal untuk bisa melayani jamaah dengan baik. Maka saya berharap layanilah tamu Allah dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan sehingga anda menjadi petugas yang mabrur,” kata Khoirizi.
Sementara, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali mengatakan, petugas haji harus menjaga kesehatan. Karena, ini menunjang kinerjanya dalam melayani jamaah.
“Mereka (petugas haji) bekerja dengan hati. Kalau tidak dengan hati, nanti ketika melayani jamaah komunikasinya tidak baik, bisa emosi,” kata Nizar. Untuk diketahui, jumlah petugas yang diberangkatkan ada 370 orang. Rinciannya yaitu 323 orang petugas yang direkrut oleh Kementerian Agama dan 47 petugas yang direkrut oleh Kementerian Kesehatan. (bpc3)