BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Riau M Yafis menyebutkan bahwa anggaran terbesar dilakukan rasionalisasi adalah anggaran di Dinas Bina Marga. “Tapi saya tak bawa datanya,” katanya, Selasa (12/01/2015).
Setelah Pemerintah Provinsi Riau melakukan rasionaliasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2016, seperti intruksi Kemendagri, maka ditemukan bahwa jumlah APBD Riau tahun ini turun, dari Rp 11,246 triliun, menjadi Rp 10,97 triliun.
Pemerintah Provinsi Riau sudah melakukan harmonisasi dan angka itu akan segera di Perdakan. Yafis menyebutkan ada banyak program yang harus dilakukan rasionalisasi. Paling besar, kata Yafis berada di pos anggaran Dinas Bina Marga. “Kalau dinas lain tak seberapalah,” tambahnya.
Kegiatan untuk merasionalisasi anggaran ini setelah Kemendagri dan Menpan-RB RI mengeluarkan intruksi dalam bentuk surat edaran, agar Pemerintah Provinsi Riau mengurangi beberapa kegiatan selama tahun 2016 ini. Intruksi itu dilakukan dengan asas kepatutan dalam penganggaran pemerintah.
Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman sebelumnya juga menjelaskan bahwa salah satu bentuk kegiatan yang akan dilakukan rasionaliasi adalah perjalanan dinas pejabat, biaya makan pejabat Riau, serta biaya untuk tamu kementerian, lembaga dan departemen setingkatnya.
Dalam surat edaran tersebut dibunyikan bahwa penyusunan APBD Riau Tahun 2016 terdapat pemborosan. Dimana tidak mencerminkan gaya hidup sederhana yang bisa diperlihatkan kepada masyarakat.
Selain itu, pada saat penyusunan anggaran untuk tahun 2016 itu, juga mengaku pada harga minyak dengan harga US 60 dollar. Namun ternyata dalam perjalannya, harga minyak terus mengalami penurunan hingga menyentuh harga US 34 dollar.
“Sedangkan waktu harga minyak kita 60 dollar saja, dana bagi hasil kita sudah dipangkas sampai Rp 4 miliar. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah provinsi Riau untuk melakukan efisiensi anggaran pemerintah,” kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Riau, Masperi.
Dia menambahkan, untuk tahun 2016 ini, Riau masih bisa bertahan lantaran sisa anggaran Riau masih cukup untuk menalangi anggaran tahun ini. Namun demikian, untuk penganggaran tahun 2017 harus perencanaannya harus matang. Sebab tidak ada yang bisa memberi jaminan bahwa harga minyak akan naik ditahun-tahun berikutnya. (Melba)