BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemprov Riau mengadukan kepada pemerintah pusat bahwa masalah Rencana Tata dan Wilayah (RTRW) di Riau kian membuat kondisi investasi daerah memburuk.Â
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman ikut bersuara membicarakan masalah yang kini dihadapi Riau karena RTRW tersebut. Diantaranya, pengerjaan sejumlah proyek strategis nasional menjadi terhambat.Â
Hal itu diutarakannya dalam sebuah pertemuan terbatas bersama Deputi Maritim Sekretaris Kabinet Satya Bhakti Parikesit di Kantor Sekretaris Kabinet, kawasan Istana Negara, Jakarta (24/5/2017).Â
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Gubernur Gorontalo H Rusli Habibie dan rombongan, Asdep Maritim Seskab dan sejumlah perwakilan dari kementerian/lembaga, seperti dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.Â
Dia menjelaskan, bahwa RTRW Provinsi Riau sebenarnya sudah hampir rampung. Tinggal menunggu arahan dan pendampingan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Kita libatkan KPK agar nanti di kemudian hari tidak ada persoalan hukum yang muncul,†katanya.Â
Rencananya, dalam waktu dekat juga akan diadakan Rapat Terbatas antara Presiden RI Joko Widodo dengan Gubri Andi Rachman dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Agendanya antara lain membahas masalah progres PSN yang ada di provinsi masing-masing, program daerah yang mendukung Proyek Strategis Nasional dan masalah lain.Â
Di Riau sendiri ada sejumlah Proyek Strategis Nasional yang sedang berlangsung, yakni pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai pembangunan rel kereta api, jaringan sutet 500 KVA dan pembangunan Science Tecnology Park (Tecno Park).
“Seluruh proyek tersebut terus kita gesa pembangunannya. Hanya saja, kita terhambat oleh RTRW yang belum juga ditetapkan,†tambahnya.Â
Proyek-proyek strategis tersebut tentu saja sangat mendukung untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Riau. Jika pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai tuntas, maka rentang kendali atau akses antara Riau daratan dengan kawasan Riau pesisir semakin dekat.
Begitu juga dengan kereta api, akan semakin memperlancar transportasi masyarakat. Kebutuhan listrik masyarakat akan sangat terbantu dengan pembangunan jaringan sutet 500 KVA dan Tecno Park yang menjadi bagian dari program Nawacita Presiden Jokowi, yang menginginkan tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Gubri juga menjelaskan program-program daerah yang mendukung PSN, antara lain pembangunan kawasan industri Kuala Enok dan Buton, pemanfaatan kawasan pesisir, pengembangan pariwisata, pengembangan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, pengembangan Pekansikawan, PLTA Koto Panjang dan pemanfaatan lahan untuk pertanian.
“Ini yang kita lakukan untuk mendukung PSN di Provinsi Riau,†tambahnya. (bpc3)