BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Banjir yang menggenangi badan Jalan Nasional Sumbar-Riau di Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota sudah surut. Akses transportasi Sumbar-Riau sudah bisa dilewati kembali sejak Pukul 22.45 Wib Senin (8/02/2016).
Namun, pengendera kenderaan roda empat diminta tetap waspada dan hati-hati mengingat jalan masih tergenang air. Walau sebelumnya ketinggian air mencapai 3-4 meter, tetapi kini sudah dibawah satu meter sehingga kenderaan roda empat satu persatu sudah bisa lewat.
“Jalur Sumbar-Riau sudah bisa dilewati kembali. Air sudah surut, mudah-mudahan terus surut sehingga genangan yang masih tersisa bisa cepat kering, dan akses transportasi kembali normal,” jelas Camat Pangkalan Andri Yasmen, Selasa (9/02/2016) tengah malam.
Pengendera kenderaan roda dua dan empat yang sudah menunggu air surut sejak Minggu sore, ada yang bersabar dan ada juga yang kembali putar arah untuk melewati jalan alternatif Sumbar-Riau via Kiliran Jao, Kabupaten Sijunjung. Mengingat, Senin kemarin merupakan puncak arus balik setelah long weekend perayaan tahun baru Imlek. Kondisi itu membuat arus transportasi dari arah Sumbar menuju Riau padat. Sedangkan pegawai BUMN dan PNS yang kembali ngantor Selasa (9/02/2016) ini harus masuk, sehingga banyak memilih jalan alternatif.
Hingga Senin tengah malam, Pasar Kuliner sepanjang Jalan Sukarno Hatta dan Sudirman Payakumbuh tampak dipadati pengunjung sambil menunggu kabar air surut dan jalan kembali bisa dilewati. Tampak kenderaan roda empat plat BM terparkir dibeberapa tempat kuliner malam di Kota Payakumbuh. Bahkan wisatawan asal Riau yang berlibur keberbagai Kota di Sumatera Barat seperti Padang, dan Bukittinggi saat mengetahui Jalan Nasional Sumbar-Riau via Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota lumpuh total akibat banjir, memilih mencari penginapan di Kota Bukittinggi.
Anto, salah seorang kepala kelurga yang hendak menuju Riau senin Sore dari Padang, mengaku harus menginap di salah satu hotel di Bukittinggi guna menunggu kepastian air kembali surut dan jalan bisa dilewati.
“Kalau melewati Kiliran Jao, jauh sekali. Kemudian dengan cuaca begini juga rawan tanah longsor. Jadi saya lebih baik menunggu air surut sajalah dulu. Besok pagi (Selasa ini.Red) mungkin air sudah surut dan mudah-mudahan bisa lewat,” sebutnya. (khatik)