BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Selain meminta sekolah dan pihak komite untuk mengkaji keputusan memungut sumbangan dari orangtua siswa Sekolah Menegah Umum Negeri (SMUN) 3 Rumbai. Sekretaris Komisi III, DPRD Kota Pekanbaru Aidil Amri juga mengkritisi rencana untuk mendirikan ruang belajar di sekitar reruntuhan sekolah.
Menurutnya pembangunan ruang kelas di seputar reruntuhan bangunan sekolah yang terbakar tersebut dapat berdampak buruk terhadap psikologi siswa. Karena melihat puing-puing material bangunan, bisa membuat trauma para siswa.
“Kalau dibangun ruang kelas di sana, takutnya akan membuat mereka trauma. Karena bayangan saat api melalap sekolah mereka itu akan terus menghantui jiwa para siswa,” ujarnya, Senin (08/12/2014).
Ia juga mengimbau sebaiknya keinginan untuk membangun ruang kelas itu benar-benar disetujui oleh orang tua siswa, dan koordinasikan terlebih dahulu kepada pihak-pihak terkait. Dengan begitu bisa menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, pungutan sebesar Rp 200 ribu per siswa untuk membangun sekolah dirasakan berat oleh beberapa orangtua siswa. Karena mereka berpendapat, itu merupakan kewajiban pemerintah.
Hingga saat ini, dewan bersama disdik dan Pemko Pekanbaru juga tengah dalam pembahasan untuk pemidahan sementara SMUN 3 Rumbai ke SMU yang sedang dibangun di Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir.
“Rencananya menjelang SMUN 3 itu dibangun kembali, seluruh siswa akan dipindahkan sementara ke SMU yang sedang dibangun di Rumbai Pesisir. Kemungkinan awal tahun 2015 ini SMU yang baru tersebut sudah bisa difungsikan,” ungkap politisi Demokrat, asal Rumbai. (syawal)
Â