BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sekitar 30 persen truk milik perusahaan besar di Riau diperkirakan ikut mengkonsumsi BBM bersubsidi. Campur tangan pemerintah daerah diharapkan pihak Pertamina untuk mengatasi masalah ini.Â
Dalam catatan PT. Pertamina (Persero) sekitar 30 persen truk-truk perusahaan di Provinsi Riau mengkonsumsi BBM bersubsidi. Bila dilihat dari data Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IV Riau dan Kepri, di Provinsi Riau ada sebanyak 30 ribu truk perusahaan yang beroperasi di Riau. Artinya sekitar 9.000 truk milik perusahaan pengguna BBM bersubsidi.Â
“Truk pengkonsumsi BBM bersubsidi itu diantaranya truk crude palm oil (CPO), truk pengangkut kayu dan truk-truk semen. Memang dalam peraturan yang kami tahu, BBM bersubsidi boleh dikonsumsi oleh siapapun kecuali truk bertonase besar (lebih dari 6 roda) dan kendaraan pengangkut hasil perkebunan dan pertambangan,” kata Sales Executive BBM Retail Pertamina Wilayah Riau, Agung Wibowo
“Nah, untuk truk CPO ini memang masih membingungkan, karena dia masuk dalam kategori turunan dari hasil perkebunan. Saya rasa, Pemprov Riau bisa membuat ketegasan dengan menerbitkan Perda untuk pelarangan penggunaan BBM bersubsidi tersebut,” sebutnya.Â
Gubernur Riau, Syamsuar sebelumnya sudah mengeluh banyaknya jalan yang rusak disebabkan kendaraan yang kelebihan muatan. Bahkan dikatakan Syamsuar, penggunaan kendaraan angkutan kelebihan muatan atau yang lebih dikenal dengan istilah Over Dimensi Over Loading (ODOL) bisa berpengaruh ke ekonomi Riau.
“Karena jalanan yang rusak itu bisa menghambat ekonomi. Maka, harus ada komitmen bersama,” kata Syamsuar.
Dia juga mengakui jika kendaraan pengangkut ODOL ini sudah menyebabkan kerusakan jalan. Ujung-ujungnya adalah kerugian negara akibat biaya perbaikan yang tinggi. “Apalagi masyarakat, pasti marah karena jalan banyak yang berlobang,” pungkas dia.(bpc9)