BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Produksi padi di Riau terancam turun sebanyak 6.000 ton, akibat musibah banjir yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Riau, akibat Genangan air yang disebabkan oleh dibukanya waduk PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Riau. Lebih kurang seluas 2 ribu hektar lebih sawah itu terancam gagal panen akibat musibah banjir.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau, Askardia Patrianov mengatakan, bencana banjir itu telah membuat 2.481 hektar sawah rusak atau puso. Sawa yang telah rusak itu secara otomatis akan berpengaruh terhadap angka produksi padi di Riau tahun 2016 ini.
Dia menambahkan, dari luasan area persawahan yang terendam banjir, yakni lebih kurang 15 ribu hektar lebih, sebanyak 10,5 ribu hektar tergenang air.
“Bisa dipastikan 2 ribu lebih lahan persawahan yang terendam itu rusak dan tidak bisa berproduksi,” katanya, Senin (22/02/2016).
Dia menambahkan sawah rusah terbanyak masih didominasi oleh Kabupaten Kuatan Singingi atau Kuansing, yakni sebanyak 9637 hektar lebih. Sebanyak 8 ribu ketar lebih terendam banjir dan hampir 1.014 hektar rusak.
Sementara sebanyak 464 petakan sawah di Kabupaten Indragiri Hulu yang sudah ditanam, sebanyak 65 hektar lebih terenang air dan lebih kurang 16 hektar rusak. “Kami khawatir, rusaknya area persawahan ini akan memberi pengaruh terhadap angka produksi beras di Riau tahun ini. Perkiraan 6.000 ton penurunan produksi padi itu sudah kami hitung berdasarkan angka sawah yang rusaj,” sambungnya.
Untuk sementara ini, di menyebutkan luasan sawat yang rusak di Riau kemungkinan besar akan terus bertambah, apalagi sejulah daerah tempat produksi padi di Riau hingga saat ini masih tergenang air. Salah satu penyebabnya, meluapnya sungai di wilayah itu. Namun demikian, Pemerintah Provinsi Riau masih uakin bahwa provinsi ini dapat memenuhi target produksi tahun ini sebanyak 406 ribu ton lebih.
Dia menyebutkan, ditahun sebelumnya Riau juga pernah mengalami gagal panen, seluar ribuan hektar sawah, disebabkan kemarau panjang. Namun target produksi ditahun itu masih tetap bisa dicapai.
Penulis: Melba