BERTUAHPOS.COM, INHIL – Hasil kreativitas dengan mengolah kayu hutan menjadi sampan, perahu pompong serta kapal oleh warga Desa Pungkat Kecamatan Gaung Kabupaten Inhil Riau rupanya tak hanya diminati oleh warga Inhil saja.
Diakui Asmar, seorang tokoh masyarakat setempat, Senin (17/1/2014) kemarin, hasil kreativitas itu juga diminati orang dari luar Inhil. Termasuk dari Kepulauan Riau dan Jambi.
“Yang pesan pompong atau kapal tidak hanya orang Inhil saja. Banyak juga dari daerah lain,” ujar Asmar, usai menghadiri persidangan kasus konflik lahan di Tembilahan.
Pria yang puluhan tahun tinggal di daerah rawa ini menambahkan, membuat sampan atau perahu pompong merupakan salah satu unggulan di desanya. Bahkan bisa dikatakan usaha ini menjadi penghasilan terbesar masyarakat Pungkat.
Ada masanya, masyarakat perajin kayu tersebut kebanjiran pesanan dari luar daerah. Sampai-sampai kewalahan dan terpaksa menunda pembuatan pesanan dari pelanggannya.
Namun sejak terjadi konflik lahan antara PT Setia Agrindo Lestari (SAL) dan warga Pungkat, kondisi di desa tak seasri dan senyaman dulu lagi. Dengan kata lain, kondisi perekonomian turut merosot dengan drastis.(ezy)