BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Provinsi Riau secara resmi telah menetapkan status siaga darurat Kerhutla 2020 tingkat provinsi.
Penetapan status tersebut dilaksanakan di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Selasa, 11 Februari 2020. Status ini berlaku sejak ditetapkan hingga 31 Oktober 2020 mendatang.
Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan masalah asap di Riau sudah terjadi berulang kali, meskipun upaya penanganan sudah dilakukan.
“Tidak sekedar memadamkan api, para Satgas kita seakan berlomba dengan pembakar lahan untuk melakukan penegakan hukum,” katanya.
Dia menambahkan dalam pelaksanaan penanganan di lapangan tidak hanya dari Satgas yang sudah dibentuk, tapi juga ada keterlibatan masyarakat dan perusahaan.
Berdasarkan peta rawan bencana pada tahun 2018 ada 80-an desa di Riau rawan bencana. Namun setelah dilakukan pendataan ulang pada tahun 2019, desa rawan bencana jumlahnya ada ratusan.
Sekretaris Utama BNPB, Harmensyah, mengatakan sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi bahwa penanganan Karhutla harus dilakukan sejak dini.
Setelah status siaga darurat Kerhutla ditetapkan maka seluruh posko di kabupaten/kota harus sudah aktif untuk melakukan kegiatan penanganan bencana Karhutla.
“Setelah itu barulah kita tetapkan Satgat darat, Satgas udara, Satgas Gakum dan lainnya sudah aktif bekerja,” sebutnya.
Dia mengatakan walau diterapkan status siaga ini, kegiatan teknik modifikasi cuaca atau TMC, sudah dilakukan sejak awal bulan lalu. TMC ini berlaku hanya untuk Riau karena bencana ini adalah urusan bersama.
Kami juga sudah mempersiapkan pesawat untuk patroli dan water bombing. Tinggal Pemprov Riau mengajukan permohonan untuk meminjam peralatan tersebut, termasuklah helikopter.
“Fakta yang terjadi, Karhutla terjadi setiap tahunn dan menrusak perekonomian masyarakat dan memperburuk hubungan internasional. Oleh sebab itu perlu ada terobosan-terobosan baru dilakukan,” sebutnya.
Kapolda Riau, Irjenpol Agung Setya Imam Effendi mengatakan, penetapan status siaga darurat sudah sangat tepat dilakukan saat ini.
“Tentunya dengan harapan bahwa penanganan Karhutla di Riau tahun ini lebih baik dari tahun lalu,” katanya dalam Rakor penetapan status siaga darurat Kerhutla di Gedung Daerah Provinsi Riau, Selasa, 11 Februari 2020.
Sementara itu dari pihak Korem 031/WB menyatakan, Persiapan personel di lapangan untuk tahun ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu, yakni lebih kurang 3 ribu personel yang telah bersiaga di posko-posko.
“Kami harap kita bisa merespon dengan cepat titik panas dan titik api di daerah-daerah. Upaya pencegahan juga terus kami lakukan. Mari sama-sama kita upayakan 2020 Riau bebas asap,” kata Danrem 031/WB, Brigjen TNI Mohammad Fadjar. (bpc3)