BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Hampir sepekan pekatnya kabut asap telah menganggu penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Jumat (04/09/2015). Terganggunya pintu masuk ke Riau melalui udara ini berimbas pada omzet pemilik usaha perjalanan wisata atau travel agent.
Seperti yang disampaikan Ketua Association of the Indonesian Tours and Travels Agency (ASITA) Riau, Ibnu Masud. Dirinya menjelaskan biasanya penumpang sudah memesan tiket pesawat untuk beberapa hari ke depan, baik rombongan perjalanan wisata, pekerja dari luar daerah dan pemudik.
Namun akhirnya calon penumpang sudah banyak yang mengurungkan niatnya untuk pergi sebab banyak maskapai yang delayed bahkan cancel. “Misal satu hari ada tiga rombongan perjalanan wisata dengan rata-rata 30 orang per kelompok. Kami mengalami kerugian sekitar Rp 300 juta per hari,” sebut Direktur PT Muhibbah Mulia Wisata Tour and Travel ini.
Ibnu mengatakan tidak ada upaya yang bisa dilakukan pengusaha travel agent selain meminta pemerintah serius menangani kabut asap yang sudah terjadi tiap tahunnya ini. “Kita meminta pemerintah serius dalam menangani bencana ini. Karena tidak hanya berdampak dengan kesehatan, tetapi juga perekonomian,” katanya.
Pantauan bertuahpos.com, kabut asap di Pekanbaru telah menyebabkan tidak ada satu pun pesawat yang mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II. Hal itu disebabkan jarak pandang yang dibawah 500 meter, jauh dari ambang batas 1 kilometer.
Selain itu Papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di depan Kantor Walikota Pekanbaru dan Simpang Mall SKA menunjukkan kualitas udara berbahaya. (Riki)