BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Mansyur meminta pemerintah melalui instansi terkait untuk menjaga suplai beras yang ada di masyarakat.
“Jangan sampai beras yang beredar di masyarakat itu kurang, sehingga harganya menjadi mahal dan susah didapatkan. Namun, jika terlalu banyak yang beredar di masyarakat, juga tidak bagus. Jadi, stok dan suplainya harus dijaga melalui badan terkait seperti Bulog,” desak Mansyur sebagaimana diungkapkannya kepada bertuahpos.com, Selasa 10 April 2018.
Apalagi, lanjut Mansyur, tidak berapa lama lagi masyarakat akan menghadapi bulan Ramadhan. Menjaga ketersediaan bahan makanan pokok seperti beras ini menjadi kewajiban pemerintah agar masyarakat bisa dengan tenang melaksanakan ibadah puasa.
“Nanti, kita akan panggil semua pihak terkait masalah ketersediaan bahan makanan ini. Kita akan panggil Disperindag, Bulog, kita akan panggil BPOM dan Diskes. Intinya, kita ingin masyarakat bisa tenang di bulan Ramadhan, tanpa terganggu isu beras atau bahan pokok lain,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Riau, Yulwiriati Moesa mengatakan akan mengawasi dan memantau secara berkala untuk kondisi harga besar di pasar dan pusat perbelanjaan modern. “Kami akan tetap ajak Bulog dan kabupaten/kota untuk memantau itu. Selain Bulog nanti juga dilibatkan tim Satgas pangan dari Polda Riau,” katanya kepada bertuahpos.com saat dihubungi, Selasa 10 April 2018 di Pekanbaru.
Baca:Â Per 13 April Harga Beras Wajib HET, Ini Kata Disperindag Riau
Dia menambahkan, terkait hal ini, Yul menyebut memang masyarakat Riau lebih fanatik terhadap beras lokal. Sehingga beras-beras dari pulau Jawa tidak begitu diminati. Hal ini menurut dia, membuat harga beras lokal akan bervariasi. Sebab ukuran beras medium dan premium itu dilihat dari patahan beras.
“Kan beda premium dan medium ada pada patahan beras. Jadi misalnya untuk beras seperti Anak Daro juga bisa masuk dalam beras kualitas medium,” sambungnya. (bpc2)