BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Sebagai Ibu Kota Provinsi Riau, pertumbuhan perekonomian di Pekanbaru terus meningkat. Bisa dilihat dari banyaknya gedung bertingkat, terutama perhotelan terus bertambah.
Namun banyaknya hotel baru ini, menimbulkan persoalan lain. Pasalnya tidak hanya sekali pihak kepolisian melakukan penggerebekan menangkap pelaku narkoba atau dugaan prostitusi.
Menanggapi hal ini Kepala BPTPM Pekanbaru, Jamil menyebutkan bagi hotel yang sengaja melanggar hukum dapat diberikan sanksi. Hal itu disampaikannya kepada kru bertuahpos.com, Rabu (27/04/2016). “Kalau pihak hotel maksudnya terlibat seperti transaksi narkoba atau yang melanggar hukum, bisa ditutup,” tegasnya.
Karena disebut Jamil dalam pengeluaran izin operasional pemilik usaha sudah menandatangani di surat perjanjian untuk tidak terlibat kegiatan yang melanggar hukum. “Ada semua dalam surat pernyataan, mereka itu tidak boleh melakukan narkoba, tidak menyediakan wanita, dan jadi tempat Judi,” katanya.
( Baca:Penangkapan Pengedar di Hotel, Berpotensi Rugikan Konsumen)
Dalam Surat pernyataan tersebut ditegaskan jika pelaku usaha hotel melanggar, maka bisa ditutup. “Apabila melanggar Surat pernyataan di situ tertulis bahwa pihak hotel bersedia ditutup,” kata Jamil.
Hanya saja untuk menutup tersebut harus pula disertai dengan bukti-bukti. Terutama dari penegak hukum. “Pihak kepolisianlah yang membuktikan adanya pelanggaran hukum. Di situ kami menilai, kalau terbukti kita tutup,” ujarnya.
Seperti yang diketahui selain Pesonna Hotel yang sudah berdiri, masih ada hotel baru yang juga hadir. Seperti Fave Hotel, Novotel, Tangram Hotel, Batiqa Hotel dan Panghegar Hotel.
Jamil menyebut kemungkinan jumlah hotel atau tempat hiburan lainnya di Pekanbaru masih tinggi. “Karena untuk tujuan investasi, kita masih nomor satu. Walau saat ini ada sedikit kendala terutama pada RTRW Riau yang belum disahkan,” sebutnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya pihak kepolisian melakukan penggerebekan pengedar narkoba di salah satu hotel.
( Baca:Penangkapan Pengedar Narkoba di Hotel, Ini Kata GM Favehotel)
Menurut General Favehotel Pekanbaru, Udik Setiadi, hotel mana pun pasti sulit untuk memastikan apakah ada tidaknya tamu yang membawa narkoba dan sejenisnya. “Ini akan terjadi disemua hotel dan kita juga tidak bisa membedakan antara good guest atau bad guest, artinya kejadian tersebut berpotensi dihotel manapun,” sebutnya belum lama ini.
Namun, menurut GM Favehotel, managamen hotel tentunya akan memilah antara kepentingan privasi tamu dan kepentingan lain yang lebih mendesak.
“Artinya apa, pihak kepolisian sudah mengintai target operasi mereka, bahkan sebelum masuk ke hotel dan kita kooperatif, pihak kepolisian juga menjalankan tugas sesuai prosedur dan sama sekali tidak menimbulkan kegaduhan atau mencolok perhatian tamu,” tambahnya. Hal itu agar juga tidak menganggu kenyamanan tamu lain.
Udik Setiadi, demi menjaga privasi dan kenyamanan tamu, pihaknya tidak begitu saja mempersilahkan kepolisian untuk menggeledah tamu hotel. “Setelah menunjukkan beberapa bukti bahwa salah satu tamu kita merupakan target operasi polisi, barulah managemen hotel dan kepolisian menjalankan tugas dan sama sekali tidak ada kegaduhan, kepolisian hanya merangkul target seperti menjumpai seorang teman saja, tidak menyedot perhatian tamu,” sebutnya.
General Manager Fave hotel, Udik Setiadi menjamin bahwa Favehotel Pekanbaru aman dan tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan tamu hotel. “Saya pastikan Favehotel aman” sebutnya.
Penulis: Riki