BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pertemuan yang dilakukan Pemerintah Provinsi dengan DPR RI, di aula lantai 8 komplek perkantoran Gubernur Riau, ternyata masih mengangkat pembahasan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Musibah ini dianggap luar bisa hingga harus menjadi perhatian internasional.
Berangkat dari kasus Karhutla yang terjadi tahun 2015 lalu, dimana kasus kebakaran hutan dan lahan menyebabkan separuh wilayah Indonesia tertutup kabut asap. Riau salah satu daerah penyumbang asap, selain provinsi lain di Indonesia.
Sejumlah anggota DPR RI ini, tertarik membahas masalah penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau mengingat masalah ini sangat rentan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, bahkan mengganggu keamanan negara.
Rombongan Legislatif yang dipimpin oleh, Firman Soebagyo itu menyebutkan, pihaknya ingin mendengar langsung proses penanganan karhutla di Riau, agar bisa dirumuskan secara langsung dalam undang-undang.
“Dengan cara seperti ini kami bisa mendapat keterangan langsung dari Pemerintah Provinsi Riau, bagaimana prosedur pencegahan dan penanganan terhadap Karhutla di Riau,” katanya, Rabu (21/06/2016).
Dia menambahkan agenda ini juga masuk dalam jadwal kunjungan kerja sejumlah anggota DPR RI itu ke Riau. Masalah Karhutla dianggap sebagai bencana yang berbeda dibanding bencana lainnya, seperti banjir, tanah longsor dan lain-lain. Kurang lebih 90% musibah kebakaran lahan di Riau, diciptakan oleh manusia.
“Makanya cara penyelesaiannya juga tidak sama. Harus betul-betul jalas supaya hal seperti tahun lalu tidak terulang kembali,” sambungnya.
Rombongan DPR RI itu disambut oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman yang diwakili Asisten I Setdaprov Riau, Ahmadsyah Harrofie. Hadir juga dalam kesempatan itu jajaran kepala dinas yang berkaitan dengan masalah kebakaran hutan, baik Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas Perkebunan dan Badan Lingkungan Hidup (BLH), serta Forkompinda Riau.
Penulis: Melba