BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bisnis Franchise bukan hal baru di Indonesia. Bahkan kini di Riau, bisnis ini kian menggurita di berbagai daerah, khususnya Kota Pekanbaru Kota Bertuah. Siapapun dan apapun profesinya bisa menjadi pengusaha.
Lantas apa dan bagaimana untuk menjadi pengusaha waralaba? Berikut petikan wawancara khusus Burang Riyadi dari International Franchise Business Management yang juga penulis buku Franchise Manual – Franchise Document saat berbincang dengan Riki Ariyanto wartawan bertuahpos.com, Kamis (14/08/2014) usai menjadi pemateri di seminar bisnis/
Mengapa Franchise menjadi pilihan untuk berusaha?
Pengertian waralaba, sederhananya yaitu menduplikasi usaha yang sudah sukses, untuk dimiliki dan dijalankan oleh orang atau pihak lain. Maksudnya penerima waralaba atau yang disebut franchisee tidak perlu susah susah mikir ide bisnis karena semuanya termasuk sistemnya sudah ada dari pemberi waralaba atau yang kita kenal sebagai franchisor. Jadi kita ngak perlu susah susah memulai usaha. Selain itu saya fikir franchise salah satu alternatif kerjasama yang syariah. Kalau yang satu sukses tentunya yang lain juga sukses juga.
Mengapa Franchisenya harus yang sudah sukses?
Harus, karena jika membeli dari franchisor yang sudah sukses, tentu lebih memiliki keunggulan baik dari segi menyelesaikan masalahnya, soal produk apakah laku atau tidak, lokasinya strategis atau tidak, dan juga izin-izinnya. Jadi dengan memakai frinchise yang sukses tentunya penerima waralaba akan mendapat ilmu suksesnya.
Bagaimana dengan masyarakat yang kebanyakan masih takut memulai usaha?
Memang dalam berbisnis tidak bisa terlepas dengan berbagai resiko. Nah, dengan konsep franchise ini bisa meminimalisir resiko dalam bisnis, sebab sistem maupun ide bisnis sudah disediakan pemilik mereknya.
Tipe-tipe waralaba apa saja?
Secara umum ada dua tipe. Yang pertama tipe investor yaitu yang tidak mau pusing menjalankan bisnisnya. Tipe yang kedua sebagai owner operator, yang membeli franchise karena mempunyai passion untuk menjalankan sendiri bisnisnya.
Keuntungan lain dengan konsep franchise apa sih?
Dengan sistem waralaba ini, penerima waralaba diuntungkan dengan kepedulian franchisor. Karena bila franchisee sewaktu waktu mengalami kerugian, franchisor harus memberikan solusi dengan konsultasi agar penerima waralaba tidak merugi. Karena bisa penerima waralaba sukses, tentunya pemberi waralaba juga akan untung, karena di sana juga ada franchise fee, dan juga royalty. Jadi tidak mungkin pmbeli franchese dibiarkan merugi.
Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum membeli suatu franchise?
Franchisee mesti tahu betul franchisornya. Seperti apa mekanisme kerjasama dan sistem kerja. Karena banyak juga franchisor yang tidak memperhatikan penerima waralaba. Untuk itu mestilah mempelajari latar belakang pemberi waralaba tersebut.
Apakah konsep franchese cocok untuk pekerja?
Siapapun bisa menjadi pengusaha franchese. Saya pernah ketemu karyawan suatu bank yang ternyata membeli franchise lebih terus dari satu. Saat saya tanya bukankah waktunya tersita, si Ibuk bilang memang sejak pagi hingga pukul 16.00 WIB di bank. namun setelah itu si Ibuk ke tokonya, mengecek lalu, selanjutnya pulang sebelum jam 20.00 WIB untuk makan malam bersama suami. Intinya siapapun bisa berbinis franchise asal ada kemauan dan minat.
Apakah semua orang cocok berbisnis franchise?
Tidak semua orang juga berbisnis franchisee. Sebab dengan konsep franchise kita mesti ikut konsep yang sudah ada. Sehingga pembeli merek tidak bisa leluasa berinovasi, jadi kurang fleksibel. Tapi itu tantangannya. Jadi kalau tidak bisa bekerja dengan sistem kurang cocok dengan franchese. (Riki)