BERTUAHPOS (PEKANBARU)– Keputusan kenaikan harga TBS ini berdasarkan hasil rapat Tim Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Provinsi Riau Produksi Pekebun di Provinsi Riau yang mengadakan pertemuan di ruang rapat Kantor Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Provinsi Riau di Kantor Gapki Jalan Soekarno-Hatta kompleks Mall SKA Pekanbaru Selasa (10/9).
Harga TBS tertinggi usia 10 tahun ke atas ditetapkan sebesar Rp1.713.80 per kg. Sementara harga TBS usia sembilan tahun Rp1.666.81 per kg, usia 8delapan tahun Rp 1.615.54 per kg, TBS usia tujuh tahun Rp1.566.76 per kg, usia enam tahun Rp1.508.88 per kg, TBS usia lima tahun Rp1.466.72 per kg, TBS kelapa sawit usia tiga tahun Rp1.226.09 per kg. Harga ini berlaku untuk periode 11-17 September 2013.
Menurut Ketua Tim Pelaksana Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segar (HTBS) Kelapa Sawit selaku Kasi Pembinaan Mutu Pengolahan Dinas Perkebunan Provinsi Riau Ir Ermalina MM input data murni ini bersumber dari hasil pembahasan dan diskusi yang dilakukan oleh enam perusahaan sumber data dari sepuluh perusahaan yang ditetapkan. Sepuluh perusahaan itu yakni PTPN V, Sinar Mas Grup, Astra Agro Lestari Grup, Asian Agri Grup, PT Citra Riau Sarana, PT Musim Mas, PT Perdana Inti Sawit, PT Mitra Unggul Lestari, PT Dulta Palma, PT Ganda Buanindo.
Berbeda dengan keadaan dua pekan lalu saat rupiah tertekan dolar Amerika Serikat Rp11.350 di mana harga TBS di kawasan Minas Riau dekat Tahura Sultan Syarif Hasyim (SSH) Minas anjlok ditingkat petani yang hanya Rp700 per kg. Hal ini dikeluhkan oleh salah seorang Ketua Kelompok Tani Perjuangan Minas Tua Saragih kepada Riau Pos Online baru-baru ini. Menurut Tua Saragih hasil panen TBS kelapa sawit di kebunnya dibeli agen sekitar Rp700 per kg. Kemudian agen menjualnya ke pabrik CPO hanya sekitar Rp860 per kg. “Hal ini sangat merugikan kami petani sawit,” keluh Tua Saragih.
Â
Sementara Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan mengatakan, harga CPO tidak akan menunjukkan tren kenaikan karena meningkatnya stok CPO Indonesia dan Malaysia. Hal ini akan diperburuk dengan meningkatnya hasil panen kedelai di Brasil, Argentina dan Amerika.
“Peraturan biodiesel anti dumping duties yang diberlakukan Uni Eropa terhadap Argentina akan menjadi faktor harga kedelai menjadi murah. Harga kedelai yang murah otomatis akan mempengaruhi harga CPO yang selama ini hanya menjadi substitusi kedelai bagi negara Uni Eropa dan Amerika,” ujarnya.
Fadhil menambahkan, harga CPO pada Agustus 2013 lalu masih bergerak di kisaran US$820 sampai dengan US$855 per ton. “Harga CPO Rotterdam diperkirakan berada pada rata-rata sekitar US$852 per ton dengan harga patokan ekspor sekitar US$781 per ton. Pasar CPO dunia diprediksi relatif stagnan sepanjang Agustus dan September 2013,” katanya.(wan/rpg)