BERTUAHPOS.COM (BPC), PADANGPANJANG – Â Dua pekan menjelang lebaran Idul Fitri 1438 H/2017 M harga cabai merah di tingkat petani makin jatuh. Minggu (11/06/2017) di pasar sayur Terminal Kota Padangpanjang, Propinsi Sumatera Barat, jelang berbuka puasa, petani hanya menjual Rp9.000 per kilogram kepada toke.
Harga itu turun dari hari sebelumnya yang mencapai Rp10 ribu per kilogram. Makin jatuhnya harga cabai menjadi keluhan bagi petani di tengah mahalnya pestisida dan pupuk.Â
Ditambah banyaknya hama wereng dan penyakit kriting serta bangunan pohon cabae yang kerdil. “Makin murah dari sebelumnya. Ini harga termurah cabai merah sepanjang semester pertama tahun ini. Tidak seperti tahun sebelumnya, dimana mulai puasa hingga lebaran harga cabai makin naik, bukan turun,” ujar Datuk, salah seorang petani cabai merah di Nagari Peninjauan, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar saat menjual hasil panennya.
Tidak hanya cabai merah, cabai hijau besar juga mengalami penurunan drastis. Bahkan per kilogramnya dijual petani seharga Rp2.500 per kilogram. Bahkan bila kondisinya sedikit kurang bagus, petani hanya menjual dengan sistem tongkong saja.
“Murah sekali nak, dua kantong plastik besar ini beratnya 15 kg, hanya dijual Rp40 ribu. Tapi mau bagaimana lagi, terpaksa diambil,” cerita salah seorang ibu paroh baya ketika menimbang cabai muda miliknya.
Biasanya sebut Datuk, menjelang lebaran Idul Fitri ini harga cabai makin tinggi. Tetapi berbeda dengan ramadan tahun ini. “Kita berharap agar harga cabai merah bisa stabil. Kalau harga sekarang ini kami petani rugi, pupuk mahal, pestisida mahal, penyakitnya banyak, belum lagi perawatan. Ya, minimal harganya di tingkat petani berkisar Rp25-30 ribu per kilogram,” jelasnya.
Tidak saja cabai merah, hijau dan rawit yang anjlok tetapi harga sayur lainnya seperti bawang prai, slaidri, terung, buncis, juga anjlok. Kondisi itu jelas saja membuat petani makin letih. Apalagi menjelang lebaran Idul Fitri yang mendesak berbagai kebutuhan untuk menghadapi lebaran. (bpc15)