BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) di Riau mulai was-was. Penyebabnya masih ada ditemukan sejumlah titik api yang menyebabkan kabut asap.
Seperti yang dikatakan Sekretaris Asperindo Riau, Zulheri Adha kepada kru bertuahpos.com. “Kita was-was. Mengingat dampak kabut asap seperti tahun 2015, buat kita rugi,” katanya, Kamis (15/09/2016).
Zulheri yang juga Wakil Kepala JNE Pekanbaru sampaikan kabut asap memang mesti dicegah sebelum terulang. “Seperti tahun lalu, musibah kabut asap buat kita terpaksa alihkan pengiriman ke Padang. High cost, walau harga tidak naik kita jadinya kita nombok,” sebutnya.
Untuk saat ini belum ada keluhan distribusi barang terganggu. Mengingat kabut asap yang belum terlalu parah.
Hanya saja Zulheri berharap kepada pemerintah daerah (Perda) baik Provinsi Riau atau daerah lain serius mencegah. “Harapan upaya pencegahan lebih intensif. Kalau bisa memberdayakan RT dan RW tidak usah membakar,” katanya.
Seperti diketahui Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman telah mewanti-wanti kepala daerah dan perusahaan mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Apalagi karhutla mulai kembali terjadi, bahkan mengakibatkan seorang prajurit TNI meninggal dunia saat bertugas.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mencatat ada 4 hotspot di Riau, Kamis sore (15/09/2016). Sebaran hotspot berasal dari Pelalawan 2 titik, Kampar dan Dumai masing-masing 1 titik.
Penulis: Riki