BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dunia Konservasi berduka, seekor Gajah Sumatera yang ada di Konservasi Gajah Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina dengan ditemukan mati.
Gajah bernama Damar itu ditemukan mati pada hari Rabu, 11 Januari 2023.
Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman Hasibuan menuturkanpada hari Senin 11 Januari 2023 sekira pukul 07.45 WIB, Alex Gunawan pelatih gajah melakukan pengecekan dan hendak memindahkan gajah ke hutan.
Sampai di tempat ikatan, Alex Gunawan melihat gajah Damar dalam posisi rebah dan tidak bergerak. Alex berfikir Damar masih tidur, namun setelah dipastikan ternyata gajah Damar telah mati.
“Padahal sebelumnya yaitu hari Selasa 10 Januari 2023, petugas piket malam Ludinsion Nainggolan masih melihat gajah Damar sekira pukul 18:00 WIB dalam kondisi baik dan tidak ada gejala yang mencurigakan terkena sakit,” jelasnya, Rabu 18 Januari 2023.
Kemudian tim medis dari Balai Besar KSDA Riau menurunkan Tim medis yang dipimpin drh. Rini Deswita melakukan nekropsi untuk mendiagnosa penyebab kematian gajah Damar.
Sample berupa lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru paru, dan cairan perikardium gajah hasil nekropsi dikirim ke Laboratorium di Kota Bogor untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian gajah Damar.
Setelah hasil laboratorium hewan bernama latin Elephas Maximus Sumatranus yang berusia dua tahun empat bulan ini mati disebabkan positif Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).
“Jenis virus tersebut sangat susah diprediksi, gejalanya tidak terlihat jelas bila hanya melihat dari fisik gajah. Namun dapat menyerang dengan cepat pada anakan gajah,” tuturnya.
Selama ini lanjut Genman Hasibuan menjelaskan Balai Besar KSDA Riau bekerjasama dengan lembaga pemerhati gajah (LSM) telah berupaya keras melakukan pencegahan dan antisipasi kematian gajah melalui pengecekan medis secara rutin, pemberian obat, vitamin dan suplai makanan yang bernutrisi.