BERTUAHPOS.COM (BPC), PRKANBARU – Kepala Biro Organisasi Setdaprov Riau, Jhonli, spontan meninggikan suaranya pada saat kunjungan studi banding yang dilakukan oleh Pansus I Pembahasan Ranperda tentang pembentukan perangkat daerah Provinsi Kalimantan Barat, dilantai delapan komplek Perkantoran Gubernur Riau, Selasa (06/09/2016).
Nada tinggi yang dikeluarkan Jhonli menanggapi ucapan dari salah seorang anggota Pansus Kalimantan Barat dalam pertemuan itu. Sebelumnya Jhonli menjelaskan bahwa di Riau, Dinas Pertanian digabung dengan Peternakan, yang pada dasarnya tidak bisa digabungkan. Mendengar ungkapan itu, Jhonli langsung menanggapi dengan nada suara tinggi. “Bapak di sini kan studi banding, kami hanya memaparkan. Kalau bapak tidak terima silahkan,” ujarnya.
Pada saat itu, dia masih menjelaskan kembali tentang susunan SOTK di Riau, masih dengan nada tinggi dan kalimat sedikit keras. Dia menanggapi bahwa pernyataan dilontarkan oleh tamu seolah Menggurui dan terkesan tidak menerima dengan pemaparan yang disampaikannya.
“Sekali lagi saya tegaskan, bapak kesini studi banding jadi tidak perlu gurui kami. Kalau kami yang studi banding kesana barulah bapak boleh menggurui,” sambungnya.
Pansus I pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Provinsi Kalimantan Barat, melakukan studi banding ke Pemerintah Provinsi Riau.
Pertemuan yang dilangsungkan di lantai 8 komplek perkantoran Pemerintah Provinsi Riau gedung Lancang Kuning itu, dihadiri oleh Asisten III Setdaprov Riau, Edy Kusdarwanto.
Sebanyak 12 orang anggota Pansus asal Kalimantan barat itu, lebih banyak belajar tentang paduan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
“Sementara ini tim penyusunan SOTK masih bekerja dengan kacamata kuda. Untuk memenuhi kebutuhan organisasi pemerintahan sebagai penyelenggara dan koordinator pembangunan, tidak bisa hanya didekati dengan kewenangan semata,” ujar Edy Kusdarwanto.
Dia menambahkan Idealnya untuk menyusun sebuah organisasi pendekatannya memang dari kewenanagn. Namun itu masih kering. Ketika pemerintah berperan sebagai fungsi administrator pembangunan perlu ada menejemen strategi yang matang.
Penulis: Melba