BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Lembaga Adat Melayu Riau menilai kebijakan Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menetapkan status darurat udara kabut asap di Riau, masih belum cukup menjawab kerugian dan penderitaan masyarakat Riau karena bencana asap.
Ketua lembaga itu, Al Azhar kepada bertuahpos.com mengatakan, harusnya keputusan itu diambil jauh-jauh hari. Dalam kondisi bencana asap di Riau yang semakin mengkhawatirkan, dia melihat masyarakat Riau harus segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman. “Mereka butuh tempat agar tidak terus-terusan menghirup asap,” katanya, di Pekanbaru.
Al Azhar mengatakan, jika Pemerintah Provinsi Riau tidak mempu memfasilitasi masyarakat Riau ke wilayah yang lebih aman, satu-satunya cara, yakni menggunakan kantor instansi pemerintahan sebagai lokasi evakuasi masyarakat. Sebab tidak ada waktu untuk mengunggu kabut asap semakin parah.
“Ini situasinya sudah emergency. Semua tahu bahwa ini sudah darurat. Tidak semua masyarakat itu rumahnya punya AC. Sementara mereka butuh udara sehat. Di mana lagi tempatnya kalau dikantor instansi pemerintah,” ujarnya.
Bersama beberapa tokoh masyarakat Riau dan Lembaga Swadaya masyarakat, Senin sore kemarin dia lama duduk di tangga tepat dipintu masuk kantor Gubernur Riau, untuk menunggu pejabat sekaligus memberi tahu rencana pemakaian sejumlah ruangan di kantor gubernur itu.
“Kami juga minta keseriusan pemerintah pusat untuk cepat tanggap mengatasi masalah ini. Mengingat pemerintah daerah sudah menaikkan status darurat bencana asap,” sambungnya. (Melba)