BERTUAHPOS.COM — Pengamat politik M Qodari menilai risiko ‘ledakan’ kasus Covid-19 berpotensi terjadi jika Pilkada serentak tidak ditunda. Jika dalam tahapan kampanye nanti masih tetap menggunakan metode tatap muka maka lonjakan angka kasus Covid-19 akan sangat tinggi.
Menurutnya, prediksi ini bisa dilalukan dengan menggunakan metode pemodelan matematika. Kalau saja kampanye akan dilakukan pada 1.042.280 titik dengan asusmsi 100 orang berkumpul pertitik), Maka potensi orang tanpa gejala (OTG) yang bergabung dalam masa kampanye 71 hari nanti diperkirakan mencapai 19.803.320 orang.
“Itu jika positivity rate kasus COVID-19 Indonesia 19%, dan maksimal yang ikut kampanye 100 orang. Jujur saya tidak yakin yang datang 100 orang per-titik, mungkin ada yang 500, jangan-jangan yang datang 1.000,” kata Qodari dalam seminar nasional, Sabtu, 12 September 2020, mengutip Republika.co.id.
Sementara itu, Qodari mengatakan potensi OTG yang ikut bergabung dan menjadi agen penularan COVID-19 untuk hari pencoblosan 9 Desember 2020 mencapai 15.608.500 orang.
Dia menjelaskan angka 15 juta orang itu muncul jika jumlah orang yang terlibat dalam 306.000 titik kerumunan (Tempat Pemungutan Suara) dengan memakai target partisipasi 77,5 persen oleh Komisi Pemilihan Umum. (bpc2)